Selasa 21 Nov 2023 05:51 WIB

Isu Ijazah Palsu, Gibran tidak Merasa Difitnah dan Anggap Lucu-lucuan

Emil Dardak menyebut, jika program pendidikan yang ditempuh Gibran mirip dengannya.

Rep: Antara/Dadang Kurnia/ Red: Erik Purnama Putra
Cawapres Gibran Rakabuming Raka menunjukkan Ijazah sarjana aslinya yang sudah dilegalisasi kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (20/11/2023).
Foto: Republika/Alfian Choir
Cawapres Gibran Rakabuming Raka menunjukkan Ijazah sarjana aslinya yang sudah dilegalisasi kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (20/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tudingan ijazah palsu kepada cawapres Gibran Rakabuming Raka akhirnya terbantahkan. Nyatanya, Gibran tercatat menempuh pendidikan di UTS Insearch hingga year 12 (setara SMA kelas 12), sebelum melanjutkan pendidikan S1 di University of Bradford, Singapura.

Sebelumnya, tudingan itu dilontarkan oleh Dokter Tifa melalui akun X yang direspons oleh pakar IT Roy Suryo hingga Said Didu dan ribuan warganet lainnya. Mereka meragukan pendamping Prabowo Subianto tersebut sebenarnya tidak pernah berkuliah di University of Technology Sydney (UTS) Insearch, Sydney, Australia.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka pun menganggap tudingan ijazah palsu dari beberapa pihak sebagai hal lucu. Gibran mengaku, tidak merasa dirugikan akibat kejadian tersebut.

"Enggak, saya anggap lucu-lucuan, karena baru sekarang dipermasalahkan," kata Gibran di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (20/11/2023). Dia menyebut, jika ijazah yang dimilikinya memang palsu, seharusnya hal itu dipermasalahkan sejak awal, yaitu ketika mendaftar di KPU. "Ini saya sudah upload (unggah) di KPU."

Mengenai anggapan bahwa tudingan ijazah palsu tersebut merupakan bagian dari kampanye hitam, Gibran menganggapnya biasa saja. "Ya, biasa. Makanya, tak (saya) bawakan ijazahnya," kata putra sulung Presiden Jokowi tersebut.

Juru Bicara (Jubir) Gibran Rakabuming Raka sekaligus Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Emil Elestianto Dardak membela Gibran terkait tudingan menggunakan ijazah palsu saat mendaftar cawapres. Emil mengaku prihatin atas tuduhan tersebut.

Dia menegaskan, membela Gibran bukan lantaran telah ditunjuk sebagai Jubirnya. Emil mengaku, meluruskan fitnah itu karena ia merupakan orang yang menjalani proses pendidikan yang mirip dengan yang dijalani Gibran, yaitu kuliah di luar negeri.

"Saya sebagai seseorang yang kisahnya sama, bahwa Mas Gibran itu ambil program O level di Singapura, saya juga dulu ambil O level di Singapura. Mas Gibran sekolah private collage. Jadi sebuah perguruan tinggi yang menjalankan program gelar bekerja sama dengan universitas dari Inggris atau Australia," kata Emil di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin.

Menurut Emil, proses pendidikan yang dimaksud, adalah Gibran mengambil program di University of Bradford, Inggris, melalui management development institute of Singapore (MDIS). Sedangkan, ia mengambil program dengan University of Wales melalui sebuah perguran tinggi Indonesia yang namanya Universitas Indonusa Esa Unggul.

Wagub Jatim itu mengatakan, sudah banyak penjelasan terkait alur pendidikan yang ditempuh Gibran maupun dirinya. Termasuk, pengakuan kesetaraan ijazah dari Direktorat Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek yang menjadi landasan pendidikan yang ditempuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement