Senin 20 Nov 2023 17:03 WIB

Pergerakan Warga Saat Libur Natal-Tahun Baru Diprediksi 107 Juta Orang

Peningkatan pergerakan warga di libur Nataru tahun ini melonjak 144 persen.

Pengunjung beraktivitas di sebuah lobi hotel di Jalan Dr Djunjunan, Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/12/2022).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pengunjung beraktivitas di sebuah lobi hotel di Jalan Dr Djunjunan, Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) memprediksi potensi pergerakan masyarakat pada masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 mencapai 107,63 juta orang atau 39,83 persen dari total populasi nasional.

"Pada libur Natal dan Tahun Baru tahun lalu diprediksi yang melakukan pergerakan 44,17 juta orang, sementara tahun ini diprediksi 107,63 juta orang. Jadi, meningkatnya sangat signifikan di atas seratus persen (143,65 persen)," kata Menhub Budi Karya Sumadi lewat keterangannya di Jakarta, Senin (20/11/2023).

Baca Juga

Menurut hasil survei secara daring itu, alasan masyarakat bepergian di masa libur Natal dan Tahun Baru yang tertinggi ialah liburan ke lokasi wisata (45,29 persen). Kemudian liburan pulang kampung (30,15 persen), dan merayakan Natal dan Tahun Baru di kampung halaman (18,98 persen).

Berikutnya, pilihan moda transportasi yang digunakan untuk melakukan perjalanan didominasi penggunaan kendaraan pribadi, yaitu mobil 35,57 persen (39,97 juta orang) dan motor 17,92 persen (20,14 juta orang).

Untuk transportasi umum, pergerakan didominasi moda kereta api 13,16 persen (14,79 juta orang), pesawat 11,91 persen (13,38 juta orang), bus 10,94 persen (12,29 juta orang), kapal penyeberangan 6,04 persen (6,78 juta orang), dan kapal laut 3,44 persen. (3,86 juta orang).

Selanjutnya, simpul transportasi yang akan dipadati penumpang baik dari daerah asal maupun tujuan, di antaranya Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Sidoarjo, Stasiun Bandung, Stasiun Tugu, Terminal Tipe A Amplas Medan, Terminal Tipe A Purbaya, Pelabuhan Penyeberangan Merak, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Tenau, Bandara Soekarno-Hatta, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Budi menjelaskan dengan melihat banyaknya pergerakan ke lokasi wisata dan penggunaan mobil dan motor yang cukup besar maka perlu disiapkan langkah antisipasi pengaturan lalu lintas di titik-titik krusial.

"Kami akan berkoordinasi intensif dengan pemerintah daerah, kepolisian, pengelola jalan tol, BMKG, Badan SAR Nasional, dan unsur terkait lainnya," ucap Budi.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement