Senin 20 Nov 2023 07:21 WIB

Pupuk Indonesia Makin Pede Bersaing di Pasar Global

Pupuk Indonesia meraih penghargaan platinum pada Ajang SNI Awards 2023.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil meraih penghargaan dengan peringkat platinum pada ajang SNI Award 2023 yang diselenggarakan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Foto: Pupuk Indonesia
PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil meraih penghargaan dengan peringkat platinum pada ajang SNI Award 2023 yang diselenggarakan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil meraih penghargaan dengan peringkat platinum pada ajang SNI Award 2023 yang diselenggarakan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Apresiasi tertinggi dari Pemerintah ini menjadi bukti produk Pupuk Indonesia siap bersaing di pasar global maupun internasional.

"Dengan SNI Award, kredibilitas di mata konsumen dan stakeholder akan meningkat dan dapat memperkuat daya saing produk. Terima kasih sekali, ini bukti komitmen kami di Pupuk Indonesia Grup atas penerapan SNI," ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (19/11/2023).

Baca Juga

Sebagai perusahaan pupuk berbasis nitrogen terbesar di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika Utara, Rahmad menyatakan penghargaan SNI Award menjadi tolok ukur bagaimana sebuah perusahaan berkembang. Rahmad menyebut standardisasi BSN sangat membantu upaya transformasi perusahaan dalam tiga tahun terakhir. 

"Alhamdulillah kita berhasil secara grup menjadi salah satu perusahaan 10 terbesar di dunia di bidang agrokimia," ucap Rahmad.

Rahmad menyampaikan penghargaan SNI Award dapat meningkatkan citra dan kepercayaan masyarakat terhadap produk dan jasa perusahaan. Selanjutnya, penghargaan tertinggi dari Pemerintah Indonesia ini menjadi tolok ukur kinerja unggul organisasi dan memperoleh perbaikan berupa opportunity for improvement (OFI). 

Kepala BSN Kukuh S Achmad menyatakan SNI Award merupakan bagian dari upaya stimulus yang dapat mendorong produsen, konsumen dan masyarakat semakin menghargai aspek mutu dan berpartisipasi aktif dalam pengembangan dan penggunaan SNI sebagai penyediaan dan permintaan pasar. Penggunaan SNI, ucap Kukuh menjadi hal yang wajib dilakukan para pelaku usaha dan industri di tengah melambatnya perekonomian global dan harga komoditas unggulan di pasar global yang tentunya berdampak pada perekonomian nasional.

“Menghadapi tantangan tersebut bukanlah hal yang mudah, pelaku usaha dan industri dituntut untuk terus meningkatkan daya saingnya dengan meningkatkan kualitas produk dan layanan yang salah satunya melalui penerapan SNI," ujar Kukuh. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi perusahaan yang telah konsisten menerapkan SNI. Penerapan aspek mutu melalui SNI dapat menjawab tantangan menurut International Organization for Standardization (ISO) kedepan. 

"Adapun beberapa tantangan tersebut yaitu faktor ekonomi, teknologi, demografi, dan lingkungan," kata Airlangga. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement