Sabtu 18 Nov 2023 22:50 WIB

BI Catat Aliran Modal Asing Masuk RI Rp 7,33 Triliun

Yield SBN 10 tahun masih di atas 6,5 persen, yield UST 10 tahun di level 4,4 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
 Warga melintas didekat logo Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga melintas didekat logo Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan terdapat aliran modal asing masuk pasar RI pada pekan ketiga November 2023. Berdasarkan data transaksi 13-16 November 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp 7,33 triliun.

"Ini terdiri atas beli neto Rp 2,49 triliun di pasar SBN, beli neto Rp 0,87 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 3,97 triliun di SRBI," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tulis.

Baca Juga

Selama 2023, Erwin mengatakan berdasarkan data setelmen hingga 19 November 2023, terdapat nonresiden beli neto Rp 56,21 triliun di pasar SBN. Selain itu, BI juga mencatat jual neto Rp 18,09 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp 21,02 triliun di SRBI.

Selain itu, BI juga mencatat premi credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun per 16 November 2023 sebesar 76,26 basis poin (bps). "Premi CDS Indonesia ini turun dibandingkan per 10 November 2023 sebesar 83,33 bps," ucap Erwin.

Bank Indonesia juga mencatat yield SBN 10 tahun naik ke level 6,72 persen pada akhir Kamis (16/11/2023). Lalu, pada Jumat (20/10/2023), yield SBN 10 tahun turun ke level 6,67 persen. Sementara yield US Treasury (UST) 10 tahun turun ke level 4,436 persen.

Sementara itu, rupiah ditutup pada level Rp 15.540 per dolar AS pada Kamis (16/11/2023). Selanjutnya, rupiah dibuka pada level Rp 15.510 per dolar AS pada Jumat (17/11/2023).

Erwin memastikan, Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. "Ini dilakukan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," ujar Erwin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement