Sabtu 04 Nov 2023 00:25 WIB

RI dan Singapura Perpanjang Kerja Sama Keuangan Bilateral

Kerja sama ini telah diperpanjang setiap tahun.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). Bank Indonesia memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI (BI 7-Day Reverse Repo Rate/BI7DRR) di level 3,5 persen.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). Bank Indonesia memutuskan mempertahankan suku bunga acuan BI (BI 7-Day Reverse Repo Rate/BI7DRR) di level 3,5 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) dan Monetary Authority of Singapore (MAS), pada hari ini (3/11/2023) menyepakati perpanjangan perjanjian kerja sama keuangan bilateral. BI memastikan perpanjangan kerja sama tersebut berlaku hingga 2 November 2024.

"Kerja sama ini telah berlangsung sejak November 2018 sebagai tindak lanjut dari kesepakatan antara Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong untuk terus memperkuat kerja sama dalam rangka menjaga stabilitas moneter dan keuangan di kawasan, termasuk di kedua negara," kata Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (3/11/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, kerja sama tersebut terdiri atas dua perjanjian yaitu Local Currency Bilateral Swap Agreement (LCBSA). Perjanjian tersebut memungkinkan dilakukannya pertukaran mata uang lokal antara kedua bank sentral hingga senilai 9,5 miliar dolar Singapura atau Rp 100 triliun.

Lalu perjanjian kedua yaitu Bilateral Repo Line (BRL). Erwin menjelaskan, perjanjian tersebut memungkinkan dilakukannya transaksi repo antara kedua bank sentral untuk mendapatkan likuiditas dalam dolar AS hingga senilai 3 miliar dolar AS dengan menjaminkan obligasi pemerintah yang diterbitkan oleh negara-negara G3 yakni Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman yang dimiliki oleh kedua bank sentral.

"Kerja sama ini telah diperpanjang setiap tahun, terakhir pada November 2022," ucap Erwin.

Dia menambahkan, kesepakatan perpanjangan yang kelima tersebut semakin menunjukkan komitmen BI dan MAS untuk tetap saling mendukung. Khususnya dalam rangka membangun kepercayaan terhadap kondisi perekonomian di masing-masing negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement