Rabu 01 Nov 2023 09:04 WIB

Jaga Netralitas, Pencopotan APK Ganjar-Mahfud Saat Jokowi ke Bali Tepat

APK semua pihak tanpa terkecuali, termasuk kandidat lain juga digeser sementara.

Penjabat (P) Gubernur Bali Irjen (Purn) Sang Made Mahendra Jaya.
Foto: Republika.co.id
Penjabat (P) Gubernur Bali Irjen (Purn) Sang Made Mahendra Jaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan Penjabat (P) Gubernur Bali, Irjen (Purn) Sang Made Mahendra Jaya, menginstruksikan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Bali mencopot baliho Ganjar-Mahfud dinilai tepat. Pj Made sudah menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjaga netralitas aparat negara menyambut Pilpres 2024. 

"Untuk menjaga netralitas sesuai perintah presiden untuk semuanya netral. Itu sesuatu yang bagus, sesuatu yang positif dilakukan," kata pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin saat dihubungi di Jakarta dikutip Rabu (31/10/2023).

Spanduk dan baliho yang dicabuti itu berada di tiga lokasi yang akan dilalui Presiden Jokowi. Presiden ke-7 RI itu mengunjungi Gianyar untuk kunjungan di SMK Negeri 3 Sukawati, Pasar Bulan, dan Balai Budaya Batubulan. Pencabutan alat peraga kampanye (APK) juga dilakukan s di kawasan Renon, Denpasar, tepatnya di lokasi makan siang Presiden Jokowi dan rombongan sebelum bertolak ke Nusa Dua.

Upaya aparat dalam penggeseran APK tidak memandang bulu. APK semua pihak tanpa terkecuali, termasuk kandidat lain juga digeser sementara karena belum memasuki masa kampanye sesuai aturan KPU. Langkah tersebut juga tepat agar menghindari berbagai tuduhan yang dapat dialamatkan kepada Jokowi.

Hal itu mengingat Jokowi sudah menyampaikan kepada seluruh aparatur negara untuk bersikap netral. "Untuk menghindari tuduhan-tuduhan yang spekulatif terhadap presiden yang dianggap nanti mendukung pihak tertentu, berat sebelah dan lain sebagainya," ucap Ujang.

Dia menyebut, langkah tersebut sebenarnya sesuai dengan keinginan masyarakat agar aparat negara bersikap netral termasuk presiden. Dengan begitu, kompetisi Pilpres 2024 dapat berjalan dengan adil. "Kunker Jokowi itu untuk menjaga netralitas hal yang bagus, positif-positif saja. Itu yang memang diinginkan publik kan?" ungkap Ujang.

Sebelumnya PJ Sang Made Mahendra Jaya mengklarifikasi beredarnya video penggeseran APK sementara salah satu capres kala Jokowi melajukan kunjungan kerja. Langkah itu diambil untuk menjaga netralitas dan estetika tetap terjaga. "Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi berupa baliho tersebut agar estetika terjaga," ujar Mahendra

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement