Senin 23 Oct 2023 20:30 WIB

Harga Beras Kualitas II di Daerah Ini Kembali Naik Sentuh Rp 16.377

TPID merespons dengan melakukan salah satu langkah yaitu operasi pasar beras.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Lida Puspaningtyas
Warga antre membeli beras murah program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp52 ribu per kemasan 5 kilogram di Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (16/10/2023). Gerakan pangan murah dengan menyediakan sejumlah kebutuhan pokok tersebut guna memperingati Hari Pangan Sedunia sekaligus sebagai upaya membantu masyarakat mendapatkan sembako terjangkau dan berkualitas.
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Warga antre membeli beras murah program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp52 ribu per kemasan 5 kilogram di Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (16/10/2023). Gerakan pangan murah dengan menyediakan sejumlah kebutuhan pokok tersebut guna memperingati Hari Pangan Sedunia sekaligus sebagai upaya membantu masyarakat mendapatkan sembako terjangkau dan berkualitas.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG - Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, mengatakan setelah sempat stabil pekan lalu, harga beras di Kota Padang Panjang kembali naik. Kenaikan terjadi pada beras kualitas II dari Rp16.188 menjadi Rp16.377/kg. Sementara beras kualitas I dan III tetap bertahan Rp17.188/kg dan Rp15.375/kg.

"Hal ini perlu kita waspadai meskipun naik tipis Rp189," kata Putra, Senin (23/10/2023).

Putra menyebut Pemko Padang Panjang sudah menginstruksikan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Padang Panjang untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menahan terjadinya kenaikan harga beras ini. Salah satunya dengan mengoptimalkan operasi pasar beras yang dilakukan setiap Jumat di Pasar Pusat Padang Panjang oleh Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperdakop UKM) bekerja sama dengan Koperasi Serambi Mekkah dan Bulog. 

“Mendengar harga beras ini kembali naik Pj Wako langsung menginstruksikan TPID untuk bertindak. TPID juga sudah melakukan salah satu langkah yaitu operasi pasar beras. Semoga dengan melakukan ini, kita bisa mengantisipasi (naiknya) harga beras ini," ujarnya. 

 Selain beras, tambah Putra, komoditas strategis seperti cabai dan bawang juga alami kenaikan harga. Cabai hijau naik Rp750 dari Rp34.500 menjadi Rp35.250/kg. Cabai merah naik Rp1.500 dari Rp40.625 menjadi Rp42.125/kg. Wortel naik Rp2.000 dari Rp10.000 menjadi Rp12.000/kg. Bawang merah naik Rp1.3750 dari Rp19.750 menjadi Rp21.125/kg.

Kemudian bawang putih naik Rp875 dari Rp33.375 menjadi Rp34.250/kg. Bawang bombai naik Rp2.000 dari Rp30.000 menjadi Rp32.000/kg. Bawang daun naik Rp2.000 dari Rp18.000 menjadi Rp20.000/kg. Dikatakan Putra, kenaikan harga terjadi akibat pasokan yang berkurang akibat selesainya masa panen dan dampak El Nino yang mempengaruhi produksi pada daerah sentra produksi di Sumatera bagian selatan dan Pulau Jawa. 

"Hal ini perlu diawasi untuk menjaga ketercukupan pasokan demi memenuhi permintaan dan menjaga daya beli masyarakat," ucap Putra.

Sementara itu, tercatat penurunan harga pada sejumlah komoditas. Seperti daging ayam broiler dari Rp25.250 menjadi Rp25.125/kg. Telur ayam ras dari Rp27.800 menjadi Rp27.600/kg. Telur itik dari Rp34.800 menjadi Rp34.500/kg. Cabai rawit dari Rp43.000 menjadi Rp38.750/kg. Ikan asin teri dari Rp90.000 menjadi Rp88.750/kg. Sawi bola dari Rp7.000 menjadi Rp6.000/kg. Buncis dari Rp13.000 menjadi Rp10.000/kg. Seledri dari Rp24.000 menjadi Rp20.000/kg. Minyak goreng kemasan premium dari Rp 20.000 menjadi Rp19.750/liter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement