Jumat 20 Oct 2023 02:15 WIB

Perdagangan Bilateral Indonesia-Arab Saudi Terus Naik, Mendag: Saling Bermanfaat

Pada 2022, total perdagangan bilateral kedua negara mencapai 7,51 miliar dolar AS.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam acara Saudi-Indonesian Roundtable Meeting Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Federation of Saudi Chambers (FSC) yang diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi, Kamis (19/10/2023).
Foto: Kemendag
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam acara Saudi-Indonesian Roundtable Meeting Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Federation of Saudi Chambers (FSC) yang diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi, Kamis (19/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa kinerja perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi terus meningkat lantaran keduanya saling memberikan manfaat.

Hal ini disampaikan Zulhas dalam acara Saudi-Indonesian Roundtable Meeting Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Federation of Saudi Chambers (FSC) yang diselenggarakan di Riyadh, Arab Saudi, Kamis. Menurutnya, Arab Saudi selalu menjadi mitra dagang yang sangat penting bagi Indonesia.

"Hingga saat ini, kinerja perdagangan antara Indonesia dan Arab Saudi selalu menunjukkan hasil positif. Pada 2022, total perdagangan bilateral kedua negara mencapai 7,51 miliar dolar AS atau meningkat 35 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Zulhas, sapaan karib Zulkifli Hasan melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Menurut Zulhas, selama lima tahun terakhir (2018-2022), nilai perdagangan kedua negara terus tumbuh pada tingkat tahunan sebesar lima persen. Berkaca pada hal tersebut, Zulhas meyakini bahwa masih banyak ruang bagi kedua negara untuk terus memanfaatkan peluang yang ada.

Mendag menyampaikan, Indonesia saat ini bertujuan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, yang mencakup pembangunan infrastruktur komprehensif di seluruh Indonesia.

Demikian pula dengan Arab Saudi yang sedang dalam proses mencapai visi Saudi 2030, yang bertujuan untuk membangun perekonomian yang dinamis dan beragam serta berkolaborasi dengan pengusaha Indonesia dalam menciptakan bisnis baru.

Menurutnya, pertemuan ini juga untuk meningkatkan investasi bagi kedua negara terutama dalam sektor infrastruktur, energi, haji dan umrah, perbankan, kesehatan, serta pertanian dan migas.

Dalam kurun lima tahun, investasi Arab Saudi di Indonesia baru mencapai 22 juta dolar AS untuk 264 proyek. Perekonomian kedua negara masih memiliki kesempatan untuk saling berkolaborasi.

Salah satu bentuk kerja sama peningkatan investasi dalam forum ini dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) di sektor infrastruktur dan energi. MoU tersebut ditanda tangani oleh Kadin Indonesia - Federation of Saudi Chambers (FSC) dan ACWA Power - PT Pertamina International EP.

"Saya berharap, forum ini akan memberikan manfaat besar bagi kedua negara sebagai anggota G-20 serta kekuatan ekonomi di negara-negara Timur Tengah dan Asia Tenggara. Selain itu, juga menjadi ruang diskusi yang produktif dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi di kedua negara," tutur Zulhas.

Total perdagangan Indonesia-Arab Saudi pada periode Januari-Agustus 2023 tercatat sebesar 3,80 miliar dolar AS. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Arab Saudi sebesar 1,39 miliar dolar AS. Sedangkan, impor Indonesia dari Arab Saudi sebesar 2,41 miliar dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement