REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, kehadiran Windownesia, toko produk Indonesia di Bandara Perth, Australia, merupakan komitmen nyata BUMN dalam membawa produk UMKM go global. Erick tak ingin produk Indonesia kalah dengan produk negara Asia atau Asia Tenggara yang relatif mudah dijumpai di luar negeri.
"Kalau kita ke luar negeri, biasanya produk Asia atau Asia Tenggara lain bertebaran, kita pasti terganggu ketika melihat banyak produk-produk negara lain, tapi produk kita tidak ada, padahal Allah SWT itu memberikan Indonesia kekayaan yang luar biasa dari segi wilayah, alam, budaya, dan manusianya," ujar Erick dalam konferensi pers mengenai Windownesia di Gedung Sarinah, Jakarta, Sabtu (14/10/2023).
Sejak awal, Erick mendorong transformasi Sarinah tak sekadar etalase produk lokal untuk pasar domestik, melainkan mampu menembus pasar global. BUMN, Erick melanjutkan, hadir dalam menjawab keluhan yang selama ini dialami UMKM, yakni keterbatasan permodalan dan akses pasar.
Erick ingin membuktikan bahwa produk Indonesia tidak kalah dengan produk negara tetangga. BUMN pun berupaya keras memberikan dukungan pendanaan hingga pendampingan agar UMKM mampu naik kelas dan merambah pasar global.
"Alhamdulillah Sarinah sudah hampir dua tahun bertransformasi dan bisa dilihat ini success story yang mana brand Indonesia dan kualitas UMKM-nya sudah standar internasional karena mimpi awalnya, kita juga ingin produk kita ada di luar negeri," ujar pria yang namanya santer disebut-sebut sebagai cawapres terkuat tersebut.
Erick pun mendukung penuh pembukaan Windownesia pertama di Australia. Erick menilai Negeri Kanguru merupakan pasar yang potensial karena banyak masyarakat Australia yang berlibur dan mengenal produk Indonesia.
"Perth saya bilang langkah yang tepat karena Perth ini terdekat dari Indonesia dan juga banyak juga turis dari Australia. Ini yang saya harapkan ada kesinambungan dan terus saling bekerja sama," kata Erick.