Rabu 11 Oct 2023 12:55 WIB

Akselerasi Literasi dan Efisiensi Jadi Visi BRI Bantu Negeri

BRI juga menerapkan digitalisasi dalam upaya peningkatan literasi dan inklusi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Lida Puspaningtyas
Logo Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Foto: Antara
Logo Bank Rakyat Indonesia (BRI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Division Head of Social Entrepreneurship and Incubation PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Dani Wildan mengatakan peningkatan literasi dan efisiensi menjadi fokus utama BRI. Dani menyebut kedua hal tersebut merupakan komitmen BRI dalam program pemberdayaan terhadap pelaku UMKM. 

"Kami terus memberikan literasi agar UMKM punya pemahaman dan mampu membuat keputusan keuangan yang baik," ujar Dani dalam webinar bertajuk "Motor Penggerak Ekonomi Nasional" yang diselenggarakan Republika di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Dani mengatakan penetrasi peningkatan litersasi dilakukan BRI secara luring dan daring. Dani menyampaikan BRI secara intens terus memberikan pendampingan dan pelatihan melalui Rumah BUMN, Desa Brilian, maupun lewat agen PNM Mekaar.

"Di Desa Brilian itu ada produk unggulan desa. Tujuan kita bagaimana produk unggulan desa bisa bersaing dari sisi kemasan, kualitas, dan harga," ucap Dani.

BRI, lanjut Dani, juga menerapkan digitalisasi dalam upaya peningkatan literasi maupun efsisiensi. Salah satunya melalui platform LinkUMKM, Pasar Rakyat Indonesia (PARI), hingga Pasar.id yang membangun ekosistem nontunai di pasar tradisional sehingga pengelolaan risiko berdasarkan profil dan data analytic nasabah, dan bank memberikan fasilitas pembiayaan tanpa agunan tambahan. 

"Kami sadar, kami bisa hidup apabila ada inovasi. Contoh kami inovasi ada beberapa aplikasi yang sangat membantu pemasar kami seperti Senyum Mobile yang mampu menjangkau lebih banyak segmen ultra mikro," sambung Dani.

Dani menyampaikan upaya BRI meningkatkan literasi memerlukan kerja sama dari banyak pihak. Dani menilai juga membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai dalam menjangkau lebih banyak masyarakat hingga ke pelosok negeri.  

"Infrastruktur yang tidak merata sehingga upaya digitalisasi kami menjagkau lebih jauh terhambat. Misal Brilink di daerah terpencil, eh ternyata sinyal tidak ada. Digitalisasi ini alat untuk bekerja lebih efisien dan memperluas jangkauan," kata Dani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement