Senin 09 Oct 2023 14:45 WIB

Hamas Bombardir Israel, Mata Uang Shekel Semakin Nyungsep

Indeks saham utama Tel Aviv turun tujuh persen dan harga obligasi pemerintah melemah.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Israelis inspect a damaged residential building after it was hit by a rocket fired from the Gaza Strip, in Ashkelon, Israel, Monday, Oct. 9, 2023. The militant Hamas rulers of the Gaza Strip carried out an unprecedented, multi-front attack on Israel at daybreak Saturday, firing thousands of rockets as dozens of Hamas fighters infiltrated the heavily fortified border in several locations by air, land, and sea, killing hundreds and taking captives. Palestinian health officials reported scores of deaths from Israeli airstrikes in Gaza.
Foto: AP Photo/Erik Marmor
Israelis inspect a damaged residential building after it was hit by a rocket fired from the Gaza Strip, in Ashkelon, Israel, Monday, Oct. 9, 2023. The militant Hamas rulers of the Gaza Strip carried out an unprecedented, multi-front attack on Israel at daybreak Saturday, firing thousands of rockets as dozens of Hamas fighters infiltrated the heavily fortified border in several locations by air, land, and sea, killing hundreds and taking captives. Palestinian health officials reported scores of deaths from Israeli airstrikes in Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Harga saham dan obligasi Israel merosot dan banyak bisnis tutup pada Ahad (8/10/2023). Itu terjadi sehari setelah pejuang Hamas meluncurkan ratusan roket ke arah Israel dan menawan beberapa petugas.

Seperti dilansir, Senin (9/10/2023), Indeks saham utama Tel Aviv turun sebanyak tujuh persen dan harga obligasi pemerintah turun tiga persen. Ini sebagai respons awal pasar terhadap serangan mendadak terhadap Israel dalam beberapa dekade.

Baca Juga

Meskipun pasar valuta asing tutup pada Ahad, mata uang shekel sudah berada pada level terlemahnya tahun ini karena rencana pemerintah yang sangat kontroversial untuk merombak sistem peradilan.

“Perang ini diperkirakan akan lebih berkepanjangan dan parah dibandingkan sebelumnya dan jelas memiliki dampak yang lebih negatif terhadap perekonomian dan anggaran fiskal,” kata Kepala Ekonom di Leader Capital Markets Jonathan Katz.

"Shekel kemungkinan besar akan melemah tajam besok dan kami melihat kemungkinan besar bahwa suatu saat Bank Israel akan menjual mata uang asing,” tambahnya.

Pejuang Hamas menyerang kota-kota di Israel pada Sabtu (7/10/2023) dan menyebabkan sedikitnya 400 warga Israel tewas. Kemudian, Israel melakukan serangan balasan yang menyebabkan warga Palestina berguguran. 

Beberapa kota diserang, termasuk ibu kota Israel, Tel Aviv. Hal itu menyebabkan sejumlah penerbangan tertunda.

Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich mengatakan telah mengarahkan para kepala departemen kementerian untuk menyediakan anggaran yang diperlukan pengelolaan perang.

Delta Air Lines mengatakan penerbangan dari Israel ke New York dan Atlanta dibatalkan hingga Senin, sementara United Airlines mengatakan operasi pada masa depan di TLV (bandara) akan ditangguhkan sampai kondisi memungkinkan dilanjutkan. Air India mengatakan penerbangan ke dan dari Tel Aviv akan ditangguhkan hingga 14 Oktober.

Saingan United Airlines yang lebih kecil, Arkia, mengatakan pihaknya mengoperasikan penerbangan penyelamatan dari Athena untuk membawa kembali warga Israel yang sedang berlibur.

Saingan lainnya, Israir mengatakan pihaknya mengoperasikan penerbangan penyelamatan dari Larnaca di Siprus tetapi memperingatkan bahwa pihaknya mungkin akan mengurangi jadwal dalam beberapa hari mendatang karena awak asing beberapa pesawat sewaannya telah meminta untuk meninggalkan Israel.

Sekolah-sekolah ditutup dan banyak perusahaan memberikan hari libur kepada para pekerjanya, dan sebagian besar toko selain supermarket dan apotek tutup.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement