Sabtu 07 Oct 2023 14:08 WIB

Piter Abdullah Apresiasi Langkah Erick Siapkan Anak Muda Jadi Calon Pemimpin BUMN

Sekitar 65 persen pekerja di BUMN merupakan kelompok dari generasi milenial.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Foto: Dok PNM
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam sejumlah kesempatan kerap mengungkapkan harapan besarnya terhadap peran anak muda untuk memajukan BUMN bahkan menjadi perusahaan kelas dunia. Terlebih diketahui sekitar 65 persen pekerja di BUMN merupakan kelompok dari generasi milenial. 

Keinginan Erick Thohir yang juga menjadi kandidat cawapres terkuat dalam menyiapkan generasi muda untuk lebih berperan di BUMN dinilai cukup strategis dalam menyiapkan calon-calon pemimpin BUMN di masa yang akan datang. 

Baca Juga

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core), Piter Abdullah, mengatakan, dalam mengelola BUMN memang diperlukan profesionalitas yang tinggi dan perlu kedewasaan serta pengalaman yang matang.

Hal itu pun telah dilakukan oleh Erick Thohir dalam memilih para pemimpin BUMN saat ini. Namun, yang menarik, kata Piter, Erick Thohir tetap memberikan posisi strategis kepada kalangan muda untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam mengelola perusahaan. 

“Mayoritas memang diserahkan kepada yang memiliki pengalaman dan kapasitas cukup. Tapi pada satu, dua posisi dia berikan kesempatan pada yang muda. Itu satu hal yang baik,” kata Piter kepada Republika.co.id, Sabtu (7/10/2023). 

Piter menilai, sejak Kementerian BUMN dipimpin Erick Thohir, penunjukkan direksi-direksi BUMN telah dilakukan secara proporsional. Hal itu diharapkan membawa perubahan besar bagi BUMN agar laba yang diperoleh kembali memberi manfaat bagi masyarakat.

Selain soal pelibatan anak muda, Piter sekaligus mengapresiasi ketegasan Erick Thohir dalam upaya bersih-bersih BUMN selama hampir lima tahun menjabat. 

Menurut Piter, banyaknya persoalan di tubuh BUMN akibat pembiaran yang dilakukan sejak lama meski publik telah paham sebab-musababnya. Setelah Kementerian BUMN dipimpin Erick Thohir, pembiaran itu tidak dilanjutkan dan satu demi satu sejumlah permasalahan yang mengakar diurai dan dituntaskan. 

“Ini yang saya kira perlu diapresiasi. Dugaan-dugaan penyelewengan menyangkut tata kelola tidak dibiarkan lagi dan diserahkan ke penegak hukum,” kata Piter. 

Ia pun menilai, upaya-upaya yang dilakukan saat ini perlu dilanjutkan dan diperkuat bagi mereka yang akan memimpin Kementerian BUMN. Ketegasan pemerintah terhadap pengelolaan BUMN yang transparan tentunya akan membawa angin segar sehingga BUMN dapat lebih berperan optimal bagi perekonomian nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement