Jumat 06 Oct 2023 21:36 WIB

Bittme: Government Shutdown AS Ciptakan Ketidakpastian Bagi Aset Kripto

Bila government shutdown benar-benar terjadi, volatilitas aset kripto meningkat.

 Sejumlah mata uang kripto di dunia, Bitcoin (bawah kanan), Ethereum (tengah), Ripple (kanan), dan Cardano (kiri).
Foto: EPA
Sejumlah mata uang kripto di dunia, Bitcoin (bawah kanan), Ethereum (tengah), Ripple (kanan), dan Cardano (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Bittme Ronny Prasetya mengatakan, wacana penutupan pemerintahan atau government shutdown di Amerika Serikat (AS) telah menciptakan ketidakpastian aset kripto di seluruh dunia dan berdampak pada berbagai sektor ekonomi termasuk pasar aset kripto.

Ronny menjelaskan, kondisi tersebut sudah dipastikan berakhir dengan adanya kesepakatan dalam kongres AS mengenai anggaran. Namun, apabila government shutdown benar-benar terjadi, maka terjadi peningkatan volatilitas aset kripto.

Baca Juga

"Ketidakpastian politik dan ekonomi dapat memicu volatilitas yang lebih besar dalam harga aset kripto," ujar Ronny melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (6/10/2023).

Ronny mengatakan, investor mungkin menjadi lebih cemas dan cenderung menjual atau membeli dengan cepat serta mempengaruhi harga-harga aset digital. Dengan adanya ketidakstabilan politik akibat rencana government shutdown yang akan dilakukan pemerintah AS, maka dapat mempengaruhi perkembangan regulasi terkait aset kripto.

Kebijakan dan peraturan baru tersebut juga dapat mempengaruhi ini, kemungkinan tertunda atau terhambat selama penutupan pemerintah.

Di sisi lain, beberapa investor bisa saja melihat situasi ini sebagai peluang untuk berinvestasi pada aset kripto. Karena harga aset kripto yang berpotensi mengalami penurunan selama periode ketidakpastian, dapat menjadi waktu yang baik untuk membeli dengan harapan mendapatkan keuntungan.

Ronny menyampaikan, pasar aset kripto telah menjadi semakin penting dalam ekosistem keuangan global dan memiliki dampak yang lebih besar dalam beberapa tahun terakhir. Oleh karena itu, ketika situasi politik seperti adanya ancaman government shutdown terjadi, secara tidak langsung akan dapat merembet ke pasar kripto dan mengubah perilaku investor.

Ronny menekankan, pentingnya melakukan diversifikasi portofolio dan pengetahuan yang kuat bagi investor aset kripto. "Investor harus selalu memahami risiko yang terlibat dalam aset kripto dan memiliki rencana yang baik dalam menghadapinya," kata Ronny.

Ronny mengatakan, akan terus memantau perkembangan situasi politik dan ekonomi yang mungkin mempengaruhi pasar aset kripto. Dia berharap, investor untuk terus memantau perkembangan situasi ini dan mengambil tindakan bijaksana dalam menjalankan aktivitas investasi dan melakukan analisis sebelum memilih aset investasi.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement