REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) membahas perkembangan motor listrik di Indonesia. Ketua Bidang Komersial AISI, sekaligus Ketua Penyelenggara Pameran IMOS+ 2023, Sigit Kumala mengungkapkan bahwa saat ini belum ada anggota AISI yang menjual motor listrik, tetapi akan ada peluncuran produk motor listrik pada bulan ini.
Tentang subsidi untuk motor listrik, Sigit menyatakan bahwa AISI belum dapat memberikan komentar karena belum ada kepastian mengenai hal tersebut. Namun, subsidi diharapkan akan menjadi insentif yang menarik bagi konsumen. “Tentunya dengan ada subsidi itu tetap menarik lah buat para konsumen,” kata Sigit dalam acara Press Conference IMOS+ 2023 di Jakarta Selatan, Rabu (4/10/2023).
Ketika ditanya tentang kerja sama antara AISI dengan asosiasi motor listrik lainnya, Sigit mengungkapkan bahwa mereka belum berdiskusi secara detail, tetapi terbuka untuk bekerja sama dalam upaya mendukung perkembangan industri sepeda motor listrik di Indonesia. Tentang proyeksi nilai transaksi dan target pengunjung untuk pameran Indonesia Motorcycle Show (IMOS+) pada 25-29 Oktober 2023, Sigit menyebutkan bahwa mereka menargetkan peningkatan sekitar 5-7 persen dari tahun sebelumnya. Ini terutama disebabkan oleh area yang lebih besar dan harapan untuk menghindari gangguan acara lain.
Sekretaris Jenderal AISI, Hari Budianto mengungkapkan bahwa meskipun perkembangan motor listrik terlihat lambat di industri sepeda motor, penjualan motor listrik telah tumbuh secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hari menunjukkan bahwa pasar motor listrik saat ini mengalami pertumbuhan yang positif, dan ada peluang besar untuk pertumbuhan lebih lanjut.
“Sekarang lihat penjualan sepeda motor listrik, tahu nggak berapa persen sekarang? Satu persen, kurang lebih itu per bulannya sekarang sekitar 5.000 unit untuk sepeda motor listrik,” ujar Hari.
Hari juga membahas masalah penyeragaman listrik dan baterai motor listrik. Dia menjelaskan bahwa masalah utama adalah regulasi dan standar yang harus diatur untuk mengakomodasi berbagai jenis baterai dan motor listrik yang berbeda.
Ketika ditanya tentang peluang ekspor motor listrik, Hari menyatakan bahwa terdapat potensi besar untuk ekspansi ke pasar luar negeri, termasuk Afrika, Eropa Selatan, Amerika Latin, ASEAN, dan Asia Selatan. Namun, dia menekankan pentingnya mematuhi standar internasional untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.
Meskipun masih ada sejumlah kendala yang perlu diatasi, seperti penyeragaman standar dan regulasi, perkembangan motor listrik di Indonesia menjanjikan, dan industri sepeda motor siap untuk beradaptasi dengan perubahan ini. Dengan dukungan dari pemerintah dan kerja sama antarpemangku kepentingan, Hari optimistis motor listrik dapat menjadi alternatif yang menarik bagi konsumen Indonesia.