Senin 02 Oct 2023 09:43 WIB

Penanganan Sampah Organik di Pasar Kota Bandung Jadi Fokus ke Depan

Perumda Pasar Juara mengajak pedagang memilah dan mengolah sampah organik.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Petugas melakukan pengolahan sampah organik dengan mesin pencacah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Tamansari, Kota Bandung, Kamis (21/9/2023).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petugas melakukan pengolahan sampah organik dengan mesin pencacah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Tamansari, Kota Bandung, Kamis (21/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perumda Pasar Juara akan mendorong pengelolaan sampah di pasar-pasar tradisional wilayah Kota Bandung, Jawa Barat. Untuk penanganan sampah di pasar ini, Perumda Pasar Juara pun membentuk subbidang khusus.

“Kolaborasi dari Bidang Kebersihan, ada subbidang baru untuk penanganan sampah dan limbah, jadi Perumda Pasar akan fokus merapikan sampah-sampah pembuangan di TPS-TPS pasar,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Perumda Pasar Juara Ricky Ferlino, Ahad (1/10/2023).

Baca Juga

Ricky mengatakan, pihaknya akan mendorong pedagang di pasar untuk memilah sampah. Ia menjelaskan, sejauh ini sudah ada beberapa tempat penampungan sementara (TPS) sampah di pasar yang sudah menerapkan metode pemilahan sampah, antara lain TPS Pasar Balubur, Astanaanyar, Gedebage, dan Ciwastra.

Ke depan, menurut Ricky, pemilahan sampah akan didorong di semua pasar yang berada di bawah naungan Perumda Pasar Juara. Ia mengatakan, salah satu yang akan didorong adalah komposter. Ia menjelaskan, alat komposter ini digunakan untuk mengolah sampah organik, seperti sisa sayuran dan kulit buah-buahan, menjadi kompos.

Dengan pengolahan itu, diharapkan dapat menekan volume sampah organik yang dibuang ke TPS pasar. Terlebih, TPS pasar juga biasanya menampung sampah dari warga sekitar. “Kita akan melakukan pembuatan komposter yang menggunakan pipa, yang mana kita akan berkoordinasi dengan semua pedagang. Kita berkolaborasi untuk mengurangi sampah sisa organik,” kata Ricky. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement