Senin 18 Sep 2023 19:42 WIB

Bayi Tertukar di Bogor Celingukan Cari Suara Ortu Asuhnya

Kedua orangtua bayi ini membutuhkan pendampingan secara psikologis.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Dua keluarga bayi tertukar menjalani proses bonding di Mapolres Bogor, Senin (4/9/2023).
Foto: Republika/ Shabrina Zakaria
Dua keluarga bayi tertukar menjalani proses bonding di Mapolres Bogor, Senin (4/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dua bayi tertukar di Bogor selama sepekan ini tengah menginap di rumah orangtua biologisnya masing-masing. Sang bayi pun kerap celingukan mencari suara orangtua asuhnya, ketika para ibunya sedang berkomunikasi melalui sambungan telepon.

Kuasa hukum ibu bayi tertukar bernama Siti Mauliah, Rusydiansyah Nur Ridho, mengatakan bayi GB (1 tahun) selama sepekan telah menginap di rumah Siti di Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. Siti pun tetap berkomunikasi dengan ibu asuh GB, yakni Dian Prihatini. 

Menurut Rusydi, bayi Siti menunjukkan perkembangan yang baik. Namun, ketika Siti berbincang dengan Dian melalui sambungan telepon, bayi GB celingukan mencari suara Dian.

“Perkembangannya sudah mulai baik saya lihat. Awal-awal rewel. Kan Bu Dian dan Bu Siti saling kontak, kalau dengar suaranya (Bu Dian) dia merespon, kayak masih dengar suaranya. Kan belum bisa ngomong, jadi cuma celingak celinguk pas dengar suaranya,” kata Rusydi kepada Republika, Senin (19/9/2023).

Saat ini, kata Rusydi, bayi GB mulai berbaur dengan anggota keluarga biologisnya yang ikut mengasuh. Kendati demikian, ia melihat bahwa kedua orangtua bayi ini membutuhkan pendampingan secara psikologis.

Sebab, sambung dia, selama sepekan ini keduanya semakin merindukan anak asuhnya yang kini ada di rumah Dian dan Hartono, yakni bayi GL. Terutama untuk sang ibu yang sehari-hari selalu bersama bayinya.

“Sebenarnya butuh bantuan psikologis. Jadi dia pada mau masa pertukaran, nggak mau kehilangan dua-duanya dan pada mau memiliki dua-duanya. Bu Dian mau dua-duanya atau Bu Siti dua-duanya. Secara hati gitu kan, dari pada kayak gini,” jelasnya.

Diketahui, pada pekan ketiga jelang penyerahan, dua bayi tertukar di Bogor, GL (1) dan GB (1), mulai menginap di rumah orangtua kandungnya. Dari hasil monitoring oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor, keduanya terlihat nyaman dan tidak rewel bersama orangtua kandungnya.

Bayi GL menginap di rumah Dian Prihatini dan Hartono di Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor. Sedangkan bayi GB menginap di rumah Siti Mauliah dan Tabrani di Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Pengacara Siti Mauliah, Rusydiansyah Nur Ridho, mengatakan proses ini terus dipantau oleh Dinsos Kabupaten Bogor hingga hari penyerahan kedua bayi ke orangtuanya masing-masing. Yakni pada 29 September 2023.

“Sekarang sudah mulai tahap saling menginap. Sudah mulai ada progres, monitoring sama Dinsos. Dilihat dari perkembangannya mudah-mudahan ini tetap tanggal 29 September 2023 pertukaran secara permanen,” kata Rusydi kepada Republika, Selasa (12/9/2023).

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement