Jumat 15 Sep 2023 14:44 WIB

Positive Vibes, Prabowo Kini Mudah Diterima Masyarakat

Prabowo saat ini dilihat jauh lebih lembut dan ramah, serta tak lagi menggebu-gebu.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto disambut ribuan pendukungnya saat tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatra Barat, Sabtu (9/9/2023).
Foto: Dok Partai Gerindra Sumbar
Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto disambut ribuan pendukungnya saat tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatra Barat, Sabtu (9/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) Prabowo Subianto dianggap sebagai figur pemimpin yang mudah diterima oleh rakyat. Hal itu dikarenakan faktor akhlak yang cukup baik tertanam pada diri menteri pertahanan tersebut.

Prabowo dianggap sebagai capres yang sangat positif. Karakteristik Prabowo sebagai seorang leader cukup pantas ditiru oleh masyarakat. Menurut peneliti Political Statistics (Polstat), Apna Permana, masyarakat melihat Prabowo saat ini jauh lebih lembut dan ramah.

Baca Juga

Prabowo tidak lagi menggebu-gebu dan menonjolkan sisi militeristik yang dimiliki. "Karakter Prabowo Subianto yang sekarang lebih terbuka dan murah senyum (positive vibes)," kata Apna saat dihubungi di Jakarta dikutip Jumat (14/9/2023).

Apna menyampaikan, karakter tersebut membuat Prabowo semakin diterima kalangan masyarakat akar rumput. Eksistensi Prabowo lebih mudah masuk ke dalam ingatan masyarakat.

"Dengan kepribadian seperti itu Prabowo menjadi semakin lebih diterima dan disenangi oleh publik atau masyarakat," ujar Apna.

Selain itu, Prabowo juga dianggap sebagai pemimpin yang memiliki integritas tinggi. Ketua umum DPP Partai Gerindra tersebut tidak pernah lagi terlibat dalam persaingan apapun.

Prabowo juga dilihat tidak pernah menyebarkan fitnah untuk menjatuhkan lawan politik yang lain. Prabowo kini lebih fokus terhadap kinerjanya sebagai menteri pertahanan ketimbang urusan politik.

"Integritas pribadinya yang sangat baik, di mana ia selalu menjaga akhlak dan tidak pernah terlibat dalam serangan atau fitnah terhadap lawan politiknya," ucap Apna.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement