Sabtu 02 Sep 2023 17:16 WIB

Jadi Pintu Masuk KTT ASEAN, Bandara Soekarno-Hatta Matangkan Rencana Operasi

Pelaksanaan apel tersebut adalah untuk memastikan kesiapan para personel.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Anggota Pasukan Pengamanan Presiden melakukan simulasi penjemputan kepala negara dan delegasi KTT ASEAN ke-43 di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (28/8/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Anggota Pasukan Pengamanan Presiden melakukan simulasi penjemputan kepala negara dan delegasi KTT ASEAN ke-43 di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (28/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II menggelar apel siaga di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (2/9/2023) dalam rangka mendukung kesuksesan penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN di Jakarta. Apel diikuti oleh para personel Bandara Soekarno-Hatta, antara lain Customer Service, Digital Service, Aviation Security, Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF), Terminal Inspection Service (TIS), dan tim Engineering.

"Bandara Soekarno-Hatta menjadi pintu masuk utama bagi para tamu negara, dan tugas kita adalah memastikan kedatangan berjalan lancar serta memberikan kesan pertama yang baik saat para tamu negara tiba di Indonesia,” kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (2/9/2023).

Baca Juga

Salah satu tujuan pelaksanaan apel tersebut adalah untuk memastikan kesiapan para personel dalam mendukung KTT ke-43 ASEAN yang berlangsung 5-7 September 2023. Para kepala negara, tamu negara, dan delegasi akan tiba melalui Bandara Soekarno-Hatta mulai 4 September 2023.

Awaluddin memastikan Bandara Soekarno-Hatta mengemban tugas memberikan kesan pertama yang baik bagi para kepala negara, tamu negara dan delegasi KTT ke-43 ASEAN. Dia mengatakan pentingnya tiga aspek dalam memastikan kelancaran penanganan para tamu negara yang akan hadir dalam konferensi.

“Saya meminta tiga aspek harus dipastikan yakni people (sumber daya manusia), process (prosedur) dan facilities (fasilitas),” tutur Awaluddin.

Dia memastikan, rencana operasi juga sudah disiapkan di Bandara Soekarno-Hatta untuk memastikan kelancaran seluruh penerbangan. Awaluddin menuturkan, simulasi operasi telah dilakukan dan rencana operasi siap dijalankan.

"AP II harus menjaga kelancaran operasional penerbangan kenegaraan dan juga penerbangan reguler di Bandara Soekarno-Hatta," ujar Awaluddin.

AP II memastikan seluruh penerbangan reguler berjadwal tetap beroperasi hingga sekitar 960-980 penerbangan per harinya. Dia menegaskan, tidak ada penutupan untuk penerbangan reguler menjelang maupun saat penyelenggaraan KTT ke-43.

Terkait operasional pesawat, mulai hari ini (2/9/2023), direncanakan sebanyak 22 pesawat akan menginap atau remain over night (RON) di Bandara Soekarno-Hatta. Dari jumlah itu, tercatat 15 unit adalah pesawat berbadan lebar dan tujuh unit adalah pesawat berbadan sedang.

“Apron atau lokasi parkir pesawat telah disiapkan untuk yang menginap, dan dipastikan tidak mengganggu pergerakan pesawat reguler,” ujar Awaluddin.

Dia mengungkapkan, seluruh area di sisi udara (air side) dan sisi darat (land side) dipastikan siap menyambut pesawat kenegaraan dan kedatangan para tamu negara. AP II juga akan membuka posko di Terminal 3 untuk mendukung pusat pengendali bandara terintegrasi yakni Airport Operation Control Center (AOCC).

“Posko di Terminal 3 dibuka hingga 10 September 2023 sebagai upaya taktis di lapangan dan mendukung AOCC yang merupakan pusat pengendali terintegrasi di Bandara Soekarno-Hatta,” jelas Awaluddin.

Kedatangan para kepala negara, tamu negara dan delegasi KTT ke-43 ASEAN akan melalui tiga terminal. Kedatangan akan dilakukan Terminal VIP, Terminal 3, dan CIP Lounge yang terletak area di Terminal 1.

"Seluruh fasilitas utama dan fasilitas cadangan di ketiga terminal itu harus dipastikan selalu siap," tutur Awaluddin.

Awaluddin mengatakan seluruh personel harus siap dan fokus. Dia menegaskan seluruh fasilitas harus dipastikan keandalannya sehingg personel Bandara Soekarno-Hatta juga harus meningkatkan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait.

“Koordinasi, kolaborasi dan sinergi harus ditingkatkan dengan seluruh stakeholder untuk memastikan keamanan, keselamatan dan pelayanan. AP II di dalam mengemban tugas menyambut kedatangan para tamu negara ini tidak bisa sendiri, namun membutuhkan stakeholder lainnya,” jelas Awaluddin. Rahayu Subekti

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement