REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) cabang Banda Aceh terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas layanan penyeberangan. Khususnya di lintasan Ulee Lheue-Balohan yang cukup potensial.
“Kejadiran ASDP pada lintasan yang menghubungkan Kota Banda Aceh dengan Kota Sabang tersebut menjadi penunjang akses transportasi yang mudah diakses, cepat, aman dan selamat,” kata Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (31/8/2023).
Sebagai penunjang akses transportasi dan logistik, Shelvy menuturkan, ASDP turut hadir di Banda Aceh sebagai pendukung destinasi pariwisata favorit yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Untuk itu, dia menegaskan, manajemen terus meningkatkan layanan prima bagi masyarakat.
Dalam beberapa bulan terakhir, ASDP mencatat adanya peningkatan signifikan dalam jumlah pengguna jasa di Banda Aceh. “Untuk mengakomodasi lonjakan permintaan tersebut, ASDP telah mengambil beberapa langkah strategis melalui respon yang cepat dan tepat,” jelas Shelvy.
Shelvy menjelaskan selama musim angkutan Lebaran 2023, ASDP melakukan penambahan jumlah trip layanan dari sebelumnya enam trip per hari menjadi 10-13 trip per hari m. Dengan begitu arus penumpang dan kendaraan dapat dilayani dengan baik dan lancar.
Selain itu, ASDP Cabang Banda Aceh juga berupaya memberikan layanan yang lebih baik kepada daerah Tertingg, Terdepan, dan Terluar (3T) dengan mengoperasikan KMP (Kapal Motor Penyeberangan) Papuyu dalam lintasan menuju Lamteng (Pulau Nasi) dan Serapung (Pulau Breuh). Hal tersebut merupakan langkah penting untuk mendukung kebutuhan logistik dan pelayanan penyeberangan di daerah kepulauan yang saat ini masih bergantung pada kapal-kapal lokal.
Tren pengguna jasa di lintas Ulee Lheue-Balohan sendiri banyak didominasi oleh pejalan kaki dan kendaraan. Untuk kendaraan barang terdapat golongan IV, V dan VI yang biasanya membawa bahan makanan, elektronik, dan material bangunan.
Shelvy menambahkan bahwa ASDP tidak hanya berfokus pada layanan penyeberangan, namun juga memprioritaskan aspek keselamatan dalam pelayanan kepada pengguna jasa. “Upaya ini terwujud dalam koordinasi dan top drill yang rutin dilakukan khususnya pada Penanganan Kebakaran di atas Kapal yang bertujuan untuk memastikan keamanan dan keselamatan penumpang dalam penyeberangan,” jelas Shelvy.