Rabu 30 Aug 2023 13:22 WIB

Bakal Ada Aksi Korporasi BRI, Ini Bocorannya

Nantinya, rencana tersebut akan diumumkan melalui keterbukaan informasi.

Rep: Novita Intan/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi Bank BRI.
Foto: dok Bank BRI
Ilustrasi Bank BRI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berencana melakukan aksi korporasi pada tahun ini. Nantinya, rencana tersebut akan diumumkan melalui keterbukaan informasi.

Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan informasi terkait aksi korporasi tersebut. Sebelumnya, dikabarkan BRI akan melepas kepemilikan sahamnya atau divestasi saham di PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Baca Juga

"Ini terkait beberapa aksi korporasi yang akan kami sampaikan lewat keterbukaan informasi," ujarnya saat konferensi pers, Rabu (30/8/2023).

Menurutnya, pelaporan kinerja keuangan BRI termasuk paling akhir karena adanya penelaahan terbatas dari kantor akuntan publik. Adapun sesuai ketentuan, apabila melakukan penelaahan terbatas, maka BRI wajib mengumumkan laporan keuangan dalam periode dua bulan dari waktu tutup buku.

“Akhir Agustus wajib menyampaikan laporan, hal ini tentunya terkait aksi korporasi sesuai ketentuan yang berlaku terhadap pasar modal terkait rencana ini ke depan,” ucapnya.

BRI meraup laba konsolidasi sebesar Rp 29,56 triliun per semester I 2023. Adapun realisasi ini tumbuh 18,83 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan  faktor utama dari kinerja periode pertama tahun ini karena pertumbuhan mikro dan dana murah mencapai double digit dan kualitas aset yang terjaga.

“Serta semakin solidnya anak perusahaan yang tergabung dalam BRI group dan meningkatkan kontribusinya kepada  BRI,” ujarnya.

Menurutnya pertumbuhan laba juga ditopang juga oleh pendapatan bunga bersih tumbuh 1,4 persen. Dari periode sama tahun lalu senilai Rp 64,61 triliun menjadi Rp 65,54 triliun.

Hal itu juga karena didorong oleh pertumbuhan penyaluran kredit tumbuh 8,8 persen, meski masih di bawah target sebesar 10 persen—12 persen, sehingga total kredit yang disalurkan sebesar Rp 1.202,12 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement