Kamis 17 Aug 2023 08:45 WIB

Harga Emas Kembali Melorot Sambut Hasil Rapat The Fed

Harga emas berjangan merosot menjadi 1.928,30 dolar AS per ounce.

Petugas menunjukan emas batangan edisi imlek 2023 di Butik Emas Antam, Pulogadung, Jakarta, Senin (16/1/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas menunjukan emas batangan edisi imlek 2023 di Butik Emas Antam, Pulogadung, Jakarta, Senin (16/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas jatuh lagi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), menjelang rilis risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) untuk Juli 2023. Angka ini menetap lebih rendah selama delapan sesi berturut-turut dan mencatat penurunan beruntun terburuk dalam lebih dari enam tahun.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terpangkas 6,90 dolar AS atau 0,36 persen menjadi ditutup pada 1.928,30 dolar AS per ounce, setelah menyentuh tertinggi sesi di 1.938,20 dolar AS dan terendah di 1.925,70 dolar AS.

Baca Juga

Emas berjangka merosot 8,80 dolar AS atau 0,45 persen menjadi 1.935,20 dolar AS pada Selasa (15/8/2023), setelah tergelincir 2,60 dolar AS atau 0,13 persen menjadi 1.944,00 dolar AS pada Senin (14/8/2023), dan jatuh 2,30 dolar AS atau 0,12 persen menjadi 1.946,60 dolar AS pada Jumat (11/8/2023).

Tak lama setelah lantai perdagangan emas ditutup, risalah pertemuan FOMC dirilis, menunjukkan sebagian besar pejabat Fed terus khawatir tentang "risiko kenaikan inflasi yang signifikan."

Indeks dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS tetap lebih tinggi setelah risalah dirilis. Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik pada Rabu (16/8/2023) sore dengan imbal hasil 10-tahun bertambah 3 basis poin menjadi 4,25 persen. Hasil pada obligasi pemerintah 2 tahun yang sensitif terhadap kebijakan naik 2 basis poin menjadi 4,97 persen, menurut data FactSet.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, menguat 0,1 persen menjadi 103,30.

Bank of America memperkirakan bahwa Federal Reserve dapat mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan September dan menaikkan suku bunga pada November.

Data ekonomi yang dirilis Rabu (16/8/2023) bervariasi. Federal Reserve melaporkan bahwa produksi industri AS naik satu persen pada Juli, jauh di atas rata-rata ekspektasi untuk kenaikan 0,3 persen oleh para ekonom. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pembangunan perumahan AS meningkat 3,9 persen pada Juli menjadi 1,45 juta unit pada tingkat tahunan, sesuai dengan rata-rata estimasi para ekonom.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement