Senin 14 Aug 2023 13:45 WIB

Basis Investor Pasar Modal Didominasi Generasi Muda

Investor usia di bawah 30 tahun mencapai 57,26 persen dari total investor.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
 Seorang pria berjalan melewati papan saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Rabu, 18 Agustus 2021. Pasar saham Asia rebound pada Rabu setelah Wall Street jatuh karena penjualan ritel yang lemah karena investor menunggu pembaruan dari Federal Reserve tentang kemungkinan rencana untuk mengurangi rangsangan AS.
Foto: AP/Koji Sasahara
Seorang pria berjalan melewati papan saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Rabu, 18 Agustus 2021. Pasar saham Asia rebound pada Rabu setelah Wall Street jatuh karena penjualan ritel yang lemah karena investor menunggu pembaruan dari Federal Reserve tentang kemungkinan rencana untuk mengurangi rangsangan AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan, berdasarkan data yang ada, pada awal Agustus 2023 menunjukkan basis investor saat di pasar modal didominasi oleh generasi muda. Purbaya mengatakan, investor di pasar modal yang berusia di bawah 30 tahun sebesar 57,26 persen dari total investor ritel.

"Ini berpotensi tumbuh lebih besar jika kita mengacu pada proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) yang memprediksi Indonesia akan menikmati puncak bonus demografi," kata Purbaya dalam Acara LIKE IT Generasi Muda Pelaku Usaha di Jakarta, Senin (14/8/2023).

Baca Juga

BPS memproyeksikan, penduduk usia produktif lebih besar ketimbang non produktif pada 2020 dan 2030. Jumlah usia produktif pada 2030 diperkirakan akan mencapai 68 persen dari total jumlah penduduk.

Purbaya menilai, data-data tersebut menegaskan potensi investasi pasar keuangan di Indonesia kedepan akan datang dari kalangan generasi muda yang sadar investasi. "Sadar investasi perlu diikuti dengan penguatan literasi keuangan dalam rangka mendukung pendalaman pasar keuangan," jelas Purbaya.

Dia menuturkan, generasi muda yang terliterasi dengan baik dalam investasi keuangan dapat semakin meningkatkan investasinya. Khususnya melalui keputusan strategi keuangan yang tepat.

Sebaliknya, Purbaya menyebut jika tingkat literasi generasi muda rendah maka besar kemungkinan tingkat pemanfaatan dari produk investasi keuangan menjadi kurang optimal. "Ini bahkan berpotensi tidak memahami risiko yang mungkin muncul dari suatu produk investasi keuangan," ucap Purbaya.

Untuk itu, Purbaya menegaskan, investor harus mengerti apa yang diinvestasikan dan profil risikonya. Purbaya mengatakan, generasi mudah bisa mencoba memulai dengan investasi saham namun juga dibarengi dengan literasi yang baik.

"Bukan berarti juga uangnya di habis-habiskan begitu saja. Jika anda belajar betul bagaimana berinvestasi dengan baik.

Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan....

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement