Sabtu 12 Aug 2023 07:29 WIB

Berkontribusi di Proyek IKN, PP Kantongi Kenaikan Laba jadi Rp 124 Miliar

Kenaikan laba tersebut dikontribusi laba ventura dan proyek gedung Ibu Kota Nusantara

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Desain Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP Ibu Kota Negara Nusantara.
Foto: ANTARA/HO-Kementerian PUPR
Desain Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP Ibu Kota Negara Nusantara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  PT PP (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih senilai Rp 124 miliar pada semester I 2023. Adapun realisasi ini naik 11,08 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 112 miliar.

Sekretaris Perusahaan PP Bakhtiyar Efendi mengatakan kenaikan laba tersebut dikontribusi oleh laba ventura bersama termasuk proyek Ibu Kota Nusantara khususnya sektor gedung dan infrastruktur.

“Selain itu, laba asosiasi bersama turut berkontribusi dalam pencapaian ini utamanya bersumber dari dua afiliasi PP yaitu PT Celebes Railway Indonesia dan PT Indonesia Ferry Properti,” ujarnya dalam keterangan tulis, Kamis (10/8/2023).

Tak hanya laba dan perolehan kontrak baru, kinerja keuangan perseroan secara gross margin tumbuh 4,63 persen, operating margin tumbuh 6,30 persen dan current ratio tumbuh 17,27 persen.

Per Juli 2023, perseroan mencatatkan kontrak baru senilai Rp 15,68 triliun atau tumbuh 15,66 persen secara year on year terhadap Juli 2022 senilai Rp 13,55 triliun.

Adapun beberapa perolehan kontrak baru yang berhasil diraih oleh perseroan per Juli 2023, antara lain The North-South Commuter Paket 3C di Filipina senilai Rp 2,18 triliun, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan senilai Rp 900 miliar, Overlay Runway Bandara Soekarno-Hatta senilai Rp 428 miliar dan Gedung Toll Corridor Development senilai Rp 299 miliar, dan beberapa proyek lainnya.

Perolehan kontrak baru tersebar secara merata dari pemerintah sebesar 34 persen, BUMN sebesar 31 persen dan swasta sebesar 35 persen.

Berdasarkan lini bisnis perusahaan, komposisi perolehan kontrak baru terdiri dari gedung sebesar 28 persen, jalan dan jembatan sebesar 27 persen, perkeretaapian sebesar 23 persen, pelabuhan sebesar tujuh persen, bendungan sebesar tujuh persen, industri sebesar enam persen, irigasi sebesar dua persen dan minyak dan gas sebesar satu persen.

Perolehan kontrak baru ini didominasi oleh perolehan kontrak baru dari induk senilai 88 persen dan anak usaha senilai 12 persen. Dari sisi pencapaian kontrak baru per Juli 2023 yang semakin menunjukkan optimisme pencapaian target akhir tahun,  tumbuh 15 persen dari tahun lalu.

"Kami berharap target tahun ini dapat tercapai dengan mengandalkan kompetensi perusahaan, perkuatan manajemen risiko dan tata kelola; peningkatan inovasi dan teknologi; serta sinergi anak usaha," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement