REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memastikan penyaluran dan stok LPG subsidi bagi masyarakat di Sumatera Barat (Sumbar) dalam kondisi aman. Pertamina juga telah menambah stok LPG 3 kg sebanyak 240 ribu tabung.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria, mengatakan pihaknya telah melakukan penguatan stok LPG 3 kg di wilayah Sumbar sampai dengan 2 Agustus 2023. Hal ini dilakukan agar mempermudah akses masyarakat terhadap LPG 3 kg.
"Kita sudah melakukan extra dropping atau penambahan pasokan LPG 3 kg sebanyak 240 ribu tabung. Ke depan kita ada rencana untuk kembali menambah pasokan LPG di Sumbar," kata Satria, Jumat (4/8/2023).
Ia menjelaskan Pertamina menemukan satu pangkalan yang menjual harga gas di atas Harga Eceran tertinggi (HET) dan mengambil LPG dari tempat lain untuk dijual kembali. Harga LPG 3 kg di pangkalan tersebut senilai Rp 19 ribu-Rp 23 ribu. Padahal HET di Sumbar adalah Rp 17 ribu.
Selain itu, Pertamina menurut Satria telah meningkatkan pelayanan dan pendistribusian LPG di seluruh kabupaten/kota berdasarkan kebutuhan masing-masing wilayah di Sumbar. Menurutnya, terjadi peningkatan konsumsi LPG pada beberapa hari libur nasional yang berdekatan.
"Konsumsi dan penyalurannya LPG 3 kg di setiap provinsi yang ada di Sumbagut itu trennya naik antara 3 sampai 5 persen. Penguatan stok LPG di masyarakat juga telah dilakukan beberapa waktu yang lalu," ucap Satria.
Sebelumnya, Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga Wilayah Sumbar, Narotama Aulia Fazri bersama Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade mengunjungi sejumlah pangkalan LPG 3 kg di Kota Padang, Senin (31/7/2023). Andre menegaskan jika ada pangkalan gas LPG 3 kg yang menjual LPG 3 kg di atas HET akan mendapat sanksi dari Pertamina.
"Tujuh belas ribu itu harga yang ditetapkan oleh pemerintah, tentu angka Rp17 ribu itu sudah dihitung sesuai kemampuan masyarakat kelas bawah yang membutuhkan. Kalau seandainya pangkalan menjual di atas Rp 17 ribu, Pertamina pasti akan berikan sanksi kepada pangkalan, karena pangkalan itu tidak boleh menjual di atas HET," kata Andre.