REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan PT Pelindo III sedang menyelesaikan pembangunan terminal bahan bakar minyak (TBBM) di Wae Kelambu, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur guna mengantisipasi lonjakan kebutuhan energi di Labuan Bajo sebagai kawasan wisata premium.
Area Manager Communication, Relation and CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rehali kepada wartawan di Labuan Bajo, saat meninjau Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Komodo, Rabu (26/7/2023), mengatakan pembangunan TBBM dilakukan karena proses distribusi BBM selama ini melalui TBBM Reo di Ruteng Kabupaten Manggarai.
"Pola suplainya nanti akan dibuat lebih dekat. Kami punya mini terminal BBM di Wae Kelambu on progress," katanya.
Penyaluran BBM selama ini sendiri ke DPPU Komodo untuk Avtur pesawat dan untuk kebutuhan BBM di Labuan Bajo sebagai kota wisata super premium harus menempuh perjalanan 209 kilometer.
Dengan jarak sangat panjang, maka membutuhkan waktu sekitar delapan hingga 10 jam perjalanan darat, sehingga dibutuhkan TBBM terdekat yang mampu mendukung kebutuhan energi di daerah itu.
Yang menjadi kendala, adalah jika terjadi bencana alam seperti longsor di daratan pulau Flores, maka dibutuhkan penyaluran dari daerah lain. Pertamina sendiri pernah mendatangkan BBM dari Bima, Nusa Tenggara Barat saat bencana longsor yang menutup ruas jalan Reo Ke Labuan Bajo.
Dia menambahkan kolaborasi dua badan usaha milik negara (BUMN) itu bukti sinergitas BUMN dalam membangun Labuan Bajo sebagai kawasan wisata dan mengantisipasi jika terjadi lonjakan kunjungan wisatawan serta lonjakan kebutuhan BBM.
Menurut dia sesuai dengan perencanaan ke depannya peningkatan kunjungan wisatawan ke destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo bertambah sehingga kebutuhan energi bertambah tidak cuma avtur tetapi juga BBM untuk memasak.
Kepala Kantor DPPU Komodo Nurdin mengatakan bahwa DPPU Komodo yang selama ini menjadi satu-satunya DPPU yang memasok Avtur untuk pesawat dalam sehari mampu menghabiskan 33 kilo liter avtur pesawat dari total 168 kl BBM yang ada di tujuh tangki dengan kapasitas 24 kl.
"Jumlah itu mampu digunakan untuk memenuhi kebutuhan avtur 13 pesawat yang tiba di bandara Komodo," kata Nurdin.