Rabu 26 Jul 2023 21:31 WIB

Bank BJB Bukukan Pertumbuhan Bisnis di Semester I-2023

Tahun ini, proyeksi pertumbuhan kredit di level 9-11 persen.

Jajaran direksi Bank BJB seusai menyampaikan paparan earning call 2nd quarter 2023 di Bandung, Rabu (26/7/2023).
Foto: Istimewa
Jajaran direksi Bank BJB seusai menyampaikan paparan earning call 2nd quarter 2023 di Bandung, Rabu (26/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Bank BJB menutup kinerja semester I-2023 dengan raihan laba sebesar Rp 1,1 trilliun. Catatan pertumbuhan itu terungkap dalam paparan earning call 2nd quarter 2023 yang berlangsung di Bandung, Rabu (26/7/2023).

 

Potret pertumbuhan lainnya terlihat aset Bank BJB yang sampai Juni 2023 tercatat Rp 177,7 triliun, atau meningkat sebesar 3,1 persen year on year. Angka tersebut dikontribusi dari penyaluran kredit dan pembiayaan yang tumbuh pada semester pertama 2023 ini sebesar 10 persen secara yoy, atau menjadi Rp 121,3 trilliun.

 

Penyaluran kredit di triwulan II-2023 disalurkan lebih selektif jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 10,3 persen, dengan membatasi pertumbuhan pada segmen yang memiliki low yield, dan mendorong pertumbuhan pada segmen yang memiliki yield lebih tinggi untuk mengimbangi tekanan biaya dana.

 

Sementara pada indikator dana pihak ketiga (DPK), pertumbuhannya mengimbangi penyaluran kredit yang diberikan dengan menjaga loan to deposit ratio (LDR) optimal per Juni sebesar 90,4 persen. Adapun rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) terjaga di level 1,2 persen, dengan coverage level 119,1 persen. Sementara rasio permodalan (CAR) berada pada level 20,1 persen.

 

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan, meski tekanan khususnya dari dampak suku bunga masih ada, bank akan terus bekerja keras untuk menjaga momentum pertumbuhan tersebut sampai dengan akhir tahun ini. Salah satunya dengan melakukan pengelolaan aset dan liabilitas yang optimal, meningkatkan fee based income,  juga mendorong efisiensi baik melalui suku bunga maupun dalam setiap kegiatan operasional.

 

Menurut Yuddy, ke depan, Bank BJB akan fokus dalam mendorong pendapatan lainnya melalui produk layanan berbasis fee based income, mengoptimalkan ekosistem yang dikelola, juga meningkatkan product holding dari nasabah. Dalam hal  pertumbuhan bisnis, Bank BJB mengambil langkah selektif untuk pertumbuhan yang berkualitas sekaligus menjaga yield yang memadai.

 

Di akhir paparannya, Yuddy optimistis kinerja Bank BJB hingga akhir tahun ini akan terus berkembang baik, dengan proyeksi pertumbuhan pada level 9-11 persen untuk kredit. Kata dia, porsi kredit dengan yield yang lebih tinggi akan diutamakan untuk mengimbangi tekanan biaya dana.

 

‘’Kami melihat ruang pertumbuhan untuk penyaluran kredit masih cukup baik, didukung dengan berbagai kebijakan yang ada untuk mendorong pemulihan ekonomi, meski masih terdapat tekanan pada biaya dana,’’ tutur Yuddy.

 

Kata Yuddy, dalam menghadapi semester 2 tahun 2023, Bank BJB telah menyiapkan sejumlah strategi. Di antaranya menjaga momentum pertumbuhan bisnis yang telah dilakukan di triwulan 2, bahkan semakin di akselerasi.

 

Bank BJB juga berkomitmen untuk terus memperkuat bisnis melalui penerapan hybrid banking, baik melalui offline maupun online channels. Penerapan hybrid banking, selain meningkatkan kualitas layanan melalui kantor cabang dengan konsep dan layanan terkini, juga pengembangan fitur-fitur digital melalui konsep smart mobile banking serta penguatan infrastruktur IT-nya.

 

Saat ini, ekosistem digital Bank BJB terus tumbuh dengan jumlah pengguna DIGI Mobile apps user sebanyak 1,49 juta user. Angka itu tumbuh 75 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan QRIS merchant sebanyak 960,4 ribu merchant, tumbuh 46,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement