Rabu 26 Jul 2023 19:45 WIB

PM Anwar dan Presiden Marcos Jr Bertemu untuk Bahas Industri Halal

Sertifikasi halal masih jadi isu bagia Malaysia dan Filipina tembus pasar ekspor.

Logo halal Malaysia/ilustrasi
Foto: arabianoilandgas.com
Logo halal Malaysia/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Filipina Ferdinand R Marcos Jr melakukan pertemuan membahas kerja sama tentang industri halal hingga isu Myanmar.

PM Anwar dalam konferensi pers bersama di Putrajaya, Malaysia, Rabu (26/7/2023), mengatakan, kunjungan kenegaraan Presiden Marcos Jr untuk memperkuat ikatan dua negara. Mereka mendiskusikan isu bilateral, perdagangan, investasi yang sedikit mengalami peningkatan, tapi masih ada potensi besar yang perlu dieksplorasi.

Baca Juga

Ia mengatakan melihat ada progres fenomenal pascapandemi Covid-19 di Filipina di bawah kepemimpinan Presiden Marcos.

Mereka juga membahas potensi kerja sama di industri halal dan yang masih perlu menyelesaikan isu sertifikasi. Secara bersama-sama, kedua negara harus melakukan perhitungan untuk memastikan industri halal dapat menembus pasar Timur Tengah lebih efektif.

Selain membahas isu hubungan regional dan internasional, Anwar mengatakan juga membahas isu Myanmar, di mana keduanya sepakat pada komitmen menguatkan Konsensus Lima Poin ASEAN, tetapi juga memberi ruang bagi negara tetangga untuk secara informal tanpa mengorbankan isu HAM dan minoritas seperti Rohingya di Myanmar.

Presiden Marcos yang melakukan kunjungan kerja tiga dari dari 25-27 Juli di Malaysia mengatakan dalam semangat untuk mengeksplorasi sinergi untuk hubungan dua negara si masa depan, disepakati adanya pertemuan komisi bersama Filipina dan Malaysia pada Oktober 2023. Utamanya mendiskusikan isu kejahatan transnasional, agrikultur, industri halal, perbankan syariah, pendidikan, pariwisata, olahraga dan ekonomi digital.

Termasuk secara dekat berkoordinasi melakukan pembangunan kapasitas di Bangsamoro, sebuah wilayah otonomi Muslim Mindanau di selatan Filipina, terutama di sektor industri halal, perbankan syariah, keamanan pangan.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement