Ahad 23 Jul 2023 12:46 WIB

Alquran Dibakar, Khamenei Tuntut Swedia Serahkan Pelaku untuk Diadili di Negara Islam

Khamenei sebut Swedia masuki medan pertempuran dengan membiarkan pembakaran Quran.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Merespons kasus pembakaran Alquran, Khamenei sebut Swedia harus menyerahkan pelaku untuk diadili dengan sistem peradilan negara Islam.
Foto: EPA-EFE/IRANIAN SUPREME LEADER OFFICE
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Merespons kasus pembakaran Alquran, Khamenei sebut Swedia harus menyerahkan pelaku untuk diadili dengan sistem peradilan negara Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei merespons dengan keras kasus pembiaran pembakaran Alquran oleh Swedia. Menurutnya, Swedia telah memasuki medan pertempuran untuk perang dengan dunia Muslim

"Pemerintah Swedia harus tahu bahwa dengan mendukung penjahat yang membakar Alquran, mereka telah memasuki medan pertempuran untuk perang di dunia Muslim. Mereka telah menciptakan perasaan kebencian serta permusuhan terhadap mereka di semua negara Muslim dan banyak pemerintahnya," ujar Khamenei lewat akun Twitter resminya, Sabtu (22/7/2023).

Baca Juga

Khameini menegaskan, semua cendekiawan Muslim setuju bahwa pelaku pembakaran Alquran pantas diganjar hukuman paling berat. Ia pun menyebut tugas Pemerintah Swedia adalah menyerahkan pelakunya ke sistem peradilan negara Islam.

Media pemerintah Iran melaporkan bahwa Khamenei telah menuntut Swedia untuk menyerahkan pelaku pembakaran Alquran untuk didakwa di negara-negara Muslim. Kemudian terkait pernyataan terbaru Khamenei, perwakilan diplomatik Swedia di Iran belum memberikan tanggapan apa pun.

Saat ini, Iran telah menunda penempatan duta besarnya yang baru untuk Swedia. Teheran pun tidak menerima utusan atau diplomat Swedia yang bakal menjadi duta besar di negara tersebut.

Bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha pada 28 Juni 2023 lalu, seorang imigran Irak bernama Salwan Momika melakukan aksi perobekan dan pembakaran Alquran di depan Masjid Raya Sodermalm, Stockholm, Swedia. Momika memperoleh izin dari otoritas Swedia untuk melaksanakan aksinya karena dipandang sebagai bentuk kebebasan berbicara.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement