Jumat 21 Jul 2023 14:50 WIB

BTN Salurkan Kredit Rp 308 Triliun Sepanjang Semester I 2023

Rasio NPL Gross BTN masih terjaga dengan baik di level 3,66 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai sekitar Rp 308 triliun sepanjang semester I 2023.
Foto: Dok. Republika
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai sekitar Rp 308 triliun sepanjang semester I 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan mencapai sekitar Rp 308 triliun sepanjang semester I 2023. Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, perolehan tersebut menandai adanya pertumbuhan 7,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 286,15 triliun.

"Kinerja keuangan semester satu tahun ini memang lebih menantang. Kami optimistis hingga akhir tahun 2023 tetap mampu membukukan kinerja keuangan yang positif sesuai target yang telah ditetapkan. Kami juga masih terus berproses membangun Bank BTN yang lebih modern dan kekinian," kata Nixon melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/7/2023).

Baca Juga

Nixon menjelaskan, penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada semester I 2023. Adapun kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir Juni 2023 mencapai Rp 269,48 triliun.

Dari jumlah tersebut, KPR Subsidi pada semester I 2023 masih menjadi kontribusi terbesar dengan nilai mencapai Rp 152,17 triliun, tumbuh 10,86 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 137,25 triliun.

Sedangkan, KPR Nonsubsidi tumbuh 6,49 persen menjadi Rp 90,83 triliun pada semester I 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 85,30 triliun.

"Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Rasio NPL Gross kami masih terjaga dengan baik di level 3,66 persen. Hingga akhir tahun ini kami berharap bisa menurunkan rasio NPL di bawah 3 persen," ujar Nixon.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), seiring ketatnya likuiditas pada industri perbankan, Bank BTN berhasil meningkatkan DPK pada semester I menjadi Rp 313,26 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 307,31 triliun. Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp 170,22 triliun naik sekitar 24 persen dibandingkan akhir Juni 2022 sebesar Rp 137,45 triliun.

Sepanjang semester I 2023, laba bersih Bank BTN tumbuh mencapai hampir sekitar Rp 1,5 triliun atau naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,471 triliun. Sementara total aset Bank BTN hingga akhir Juni 2023 naik menjadi menjadi Rp 400,54 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 381,74 triliun.

Sejalan dengan pertumbuhan bisnis konvensional, laba bersih Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN Syariah juga tumbuh positif pada semester I 2023. Laba bersih UUS BTN tercatat melonjak hampir mencapai sekitar 50 persen menjadi Rp 281,21 miliar pada semester I 2023 dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 190,90 miliar.

Capaian positif BTN Syariah tersebut didukung pertumbuhan bisnis yang stabil. Pada semester I 2023, pembiayaan syariah tercatat tumbuh sekitar 16 persen menjadi Rp 33,90 triliun dibandingkan akhir Juni 2022 sebesar R29,24 triliun.

Sementara itu, total DPK yang berhasil dihimpun BTN Syariah sepanjang semester I 2023 mencapai Rp34,93 triliun tumbuh 14,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 30,49 triliun.

Dengan capaian tersebut, aset BTN Syariah berhasil tumbuh 14,69 persen menjadi Rp 46,27 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 40,35 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement