Jumat 21 Jul 2023 02:10 WIB

Konsultan: LRT Jabodebek Buat Properti TOD Jadi Menarik

Apartemen TOD menarik sebab harga terjangkau dan didukung akses transportasi.

Dua kereta LRT (Light  Rail Transit) melintas di Stasiun Jati Mulya, Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/7/2023).
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Dua kereta LRT (Light Rail Transit) melintas di Stasiun Jati Mulya, Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsultan properti Colliers Indonesia mengungkapkan kehadiran kereta Light Rail Transit atau Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek yang siap beroperasi perdana pada 18 Agustus 2023 membuat apartemen dan properti berkonsep Transit Oriented Development (TOD) menjadi menarik bagi masyarakat.

"Untuk apartemen atau properti TOD sebenarnya yang ditunggu memang momentum beroperasinya LRT Jabodebek," ujar Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto dalam paparan secara daring di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Baca Juga

Ferry menambahkan, hal ini karena mang yang membuat konsumen lebih yakin untuk membeli apartemen TOD adalah jika mereka sudah melihat LRT Jabodebek yang menjadi moda transportasi publik sudah benar-benar beroperasi. "Sebetulnya kalau dilihat barangnya sudah ada, tetapi untuk meyakinkan biasanya konsumen menunggu momentum beroperasinya LRT Jabodebek," kata Ferry.

TOD yang ada sekarang ini adalah apartemen dan properti TOD yang diperuntukkan bagi masyarakat kelas menengah dan bawah. Artinya memang TOD ini menjangkau pasar terbesar untuk sektor apartemen. Dengan demikian, apartemen TOD ini akan menjadi produk menarik terutama bagi orang-orang yang memerlukan mobilitas tinggi.

"Sementara dari sisi harga, apartemen TOD terjangkau bagi mereka. Apartemen dan properti TOD akan menjadi sebuah produk yang menarik dan bersaing dengan apartemen biasa, karena TOD ini memang dibutuhkan oleh banyak orang," ujar Ferry.

Proyek LRT Jabodebek merupakan salah satu proyek strategis nasional pengembangan angkutan massal perkotaan. Infrastruktur ini dibangun untuk mengurangi tingkat kemacetan di Ibu Kota Jakarta dan jalur penyangga Jakarta seperti Bogor, Depok dan Bekasi.

LRT Jabodebek dapat menampung hingga 700 penumpang dan rata-rata frekuensi kereta per hari sebanyak 400 perjalanan dan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya yakni, Transjakarta dan Jaklingko, Trans Patriot, KRL Commuter, Kereta Bandara Soekarno Hatta, dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Dengan kehadiran LRT Jabodebek, diharapkan angkutan massal perkotaan semakin terintegrasi, mudah diakses, nyaman dan meningkatkan minat masyarakat untuk beralih ke angkutan massal.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement