Kamis 20 Jul 2023 16:26 WIB

Fakta Tentang Rekor Elite Milik Valentino Rossi yang Mustahil Dipecahkan Pembalap Lain

Selama karier di MotoGP, Rossi akrab dengan kemenangan memakai mesin apapun.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Mantan pembalap MotoGP Valentino Rossi. Sosok yang rajin mencetak rekor selama karier balapannya.
Foto: EPA-EFE/Enric Fontcuberta
Mantan pembalap MotoGP Valentino Rossi. Sosok yang rajin mencetak rekor selama karier balapannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setidaknya ada tiga nama pembalap motor yang tidak pernah luput disebut saat membahas joki kuda besi paling sukses di sepanjang sejarah MotoGP. Selain Giacomo Agostini dan Angel Nieto, nama Valentino Rossi juga akan selalu masuk hitungan. 

Agostini menjadi pembalap paling sukses dengan koleksi total 15 trofi gelar juara dunia di setiap kelas. Sementara pembalap asal Spanyol, Angel Nieto, berada di urutan kedua dengan 13 kali meraih gelar juara dunia. Sedangkan, Rossi berada di urutan ketiga dengan koleksi sembilan gelar juara dunia di semua kelas.

Baca Juga

Secara khusus, Agostini dan Rossi juga sama-sama mencatatkan rekor impresif. Dua pembalap asal Italia itu berbagi tempat dalam catatan rider yang mampu meraih kemenangan dengan motor dua percepatan atau dua-tak dan empat percepatan atau empat-tak. Namun, berbeda dari Agostini, yang berkiprah pada 1966 hingga 1975, Rossi memiliki rekor lain yang begitu impresif.

Berdasarkan lansiran laman resmi MotoGP, pembalap yang pensiun pada 2021 itu masih tercatat sebagai satu-satunya sosok yang mampu meraih gelar juara dunia di empat kelas berbeda, 125 cc, 250 cc, 500 cc, dan kelas MotoGP. Tidak berhenti sampai di situ, Rossi juga menggenggam rekor lain, yang sepertinya mustahil bakal disamai oleh pembalap lain.

photo
Valentino Rossi muda (tengah) saat memuncaki podium balapan kelas 250cc di Jerman bulan Juni tahun 1999 silam. - (EPA PHOTO ANSA/MARCO BUCCO)

Rossi menjadi satu-satunya pembalap di sepanjang sejarah MotoGP yang mampu meraih kemenangan dengan motor dengan mesin 500cc dua-tak, 990cc empat-tak, 800cc empat-tak, dan 1.000cc empat-tak. Torehan rekor ini tidak terlepas dari serangkaian perubahan regulasi mesin yang diterapkan oleh Federasi Motorsport International (FIM) dan Dorna selaku penyelenggara gelaran MotoGP.

Perubahan pertama terjadi pada awal milenium baru, tepatnya pada 2001 dan 2002. Saat itu, penyelengara MotoGP menanggalkan penggunaan mesin 500 cc di kelas utama MotoGP. Rossi, yang saat itu memperkuat tim Nastro Azzurro Honda, mampu meraih gelar juara dalam dua musim terakhir era 500cc tersebut.

Mantan pembalap roda dua berusia 44 tahun itu pun menjadi rider terakhir yang menjuarai kelas 500cc. Pada musim berikutnya, tepatnya pada 2002, MotoGP memasuki era baru dengan menerapkan penggunaan mesin 990 cc empat-tak di kelas utama. Hasilnya, dengan menggunakan motor pengembangan terbaru, Honda RC211V, Rossi menjadi kampiun MotoGP pada akhir musim.

Rossi sekaligus menjadi juara pertama di era baru MotoGP. Kesuksesan itu berlanjut pada musim berikutnya. Rossi mampu mempertahankan gelar juara pada musim 2003. Namun, kerja sama dengan Honda berakhir dan Rossi hijrah ke tim pabrikan Yamaha. 

Torehan prestasi bersama Yamaha ...

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement