REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas berjangka menetap tidak berubah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis 20/7/2023 pagi WIB), setelah naik tajam sehari sebelumnya karena minimnya penggerak pasar. Stagnannya harga emas itu terjadi di tengah spekulasi mengenai apakah Federal Reserve hampir mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange ditutup pada 1.980,80 dolar AS per ons, tidak berubah dari penyelesaian hari perdagangan sebelumnya. Emas Comex menyentuh level tertinggi sesi di 1.984,60 dolar AS dan terendah di 1.973,30 dolar AS.
Emas berjangka melonjak 24,40 dolar AS atau 1,25 persen menjadi 1.980,80 dolar AS pada Selasa (18/7/2023), setelah tergelincir 8,0 dolar AS atau 0,41 persen menjadi 1.956,40 dolar AS pada Senin (17/7/2023), dan naik tipis 0,60 dolar AS atau 0,03 persen menjadi 1.964,40 dolar AS pada Jumat (14/7/2023).
Departemen Perdagangan AS melaporkan Rabu (19/7/2023) bahwa pembangunan rumah baru AS turun 8,0 persen menjadi 1,43 juta unit pada Juni secara tahunan, menyusul kenaikan pada Mei. Departemen Perdagangan AS lebih lanjut melaporkan bahwa izin mendirikan bangunan AS, yang dapat mengisyaratkan pembangunan rumah di masa depan, turun 3,7 persen pada Juni secara bulan ke bulan ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 1,44 juta. Para ekonom memperkirakan izin turun 0,7 persen bulan ke bulan.
Logam kuning menandai kenaikan kuat pada Selasa (18/7/2023) setelah data menunjukkan penjualan ritel AS tumbuh kurang dari yang diperkirakan pada Juni, menunjukkan potensi inflasi konsumen yang kurang kuat.
Namun, kekuatan dolar, yang rebound tajam dari posisi terendah 15 bulan, membuat kenaikan harga emas yang lebih besar terbatas. Greenback diperkirakan akan melihat tawaran yang meningkat menjelang pertemuan Federal Reserve minggu depan.
Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan diadakan pekan depan. Investor memperkirakan satu kenaikan suku bunga lagi pada pertemuan tersebut. Sinyal dovish dari Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Inggris juga mendorong daya tarik emas, begitu pula peningkatan permintaan safe haven dalam menghadapi pertumbuhan ekonomi yang memburuk di China.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September menguat 13,10 sen atau 0,52 persen, menjadi ditutup pada 25,387 dolar AS per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober tergelincir 9,60 dolar AS atau 0,97 persen, menjadi menetap pada 984,80 dolar AS per ons.