REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Kegiatan Konferensi Bisnis Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) Business Conference mengumpulkan sekitar 170 pengusaha di bidang teknologi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang baru berkembang untuk dilatih memanfaatkan teknologi terkini itu.
Robert Ian Bonnick, selaku Pendiri The Funding sebagai penyelenggara konferensi mengatakan, pertemuan di Bali ini penting bagi pengusaha muda Indonesia agar memiliki kemampuan dengan standar dunia dalam menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Kata Robert, sudah ada banyak pertemuan rutin untuk UMKM, tapi mereka belum diarahkan detail soal bagaimana cara mengakses modal atau pelatihan tentang teknik AI yang terbaru. "Jadi industrinya ada tapi belum terorganisir," kata Robert, di Kabupaten Badung, Selasa (18/7/2023).
Konferensi bisnis mengenai teknologi kecerdasan buatan ini puncaknya akan berlangsung dari 28-30 Juli 2023, di Tropical Nomad Co-Working Canggu pada hari pertama, dan di Trans Resort Seminyak pada hari kedua dan ketiga.
Robert mengatakan 170 peserta yang hadir tak hanya UMKM Bali dan Indonesia, melainkan juga pengusaha asing, sehingga mereka dapat berbagi pengetahuan satu sama lain. Pada hari pertama, mereka akan menggelar pertarungan gagasan mengenai proyek kewirausahaan, kemudian hari-hari berikutnya dilakukan konferensi dan diskusi dengan para ahli yang didatangkan dari dalam dan luar negeri.
Kepada media Robert bercerita, selama bertahun-tahun mereka melakukan kajian secara umum mengenai kondisi dunia usaha di Indonesia, terutama melalui diskusi dengan startup dan komunitas. Dari sana, The Funding menemukan fakta bahwa teknologi AI belum dimanfaatkan maksimal dalam bisnis, padahal beragam jalan pintas dapat ditemui lewat teknologi itu.
"Secara spesifik bagi bisnis, AI bisa memotong pengeluaran pengusaha, bisa membantu menghemat waktu, membantu tim marketing, bahkan memangkas proses bisnis yang sebelumnya lama jadi lebih singkat jadi efektif," ujarnya lagi.
Maka itu, dalam konferensi nantinya mereka akan memberi ilmu dan praktik, sehingga usai acara para UMKM muda dapat langsung menjalankan bisnisnya. Adapun topik-topik yang akan dibahas nantinya seperti pemasaran digital, kreasi konten, produksi media, otomatisasi alur proses penjualan, pengelolaan akun iklan, optimalisasi audiens, pembuatan iklan, dan pengembangan keterampilan AI.
Meski tidak bekerja sama dengan pemerintah, output dari konferensi ini rencananya akan diberikan kepada pemerintah daerah maupun nasional sebagai wujud kerja sama swasta dan perguruan tinggi di Bali yang hendak melahirkan pengusaha-pengusaha andal. Sebelum puncak konferensi berlangsung, The Funding telah menggelar sejumlah diskusi dan pertemuan dengan UMKM di Bali, dan di luar itu individu yang berniat mengikuti konferensi dapat bergabung sesuai ketentuan dalam media sosial mereka.