Senin 17 Jul 2023 17:45 WIB

Revitalisasi Stadion Kebun Bunga Medan Ditargetkan Rampung di 2024

Revitalisasi Stadion Kebun Bunga Medan menelan biaya sekitar Rp 191,66 miliar.

Pemain PSMS Medan menggelar latihan secara tertutup di Stadion Kebun Bunga Medan, Sumatera Utara.
Foto: SEPTIANDA PERDANA/ANTARA FOTO
Pemain PSMS Medan menggelar latihan secara tertutup di Stadion Kebun Bunga Medan, Sumatera Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDANG -- Revitalisasi Stadion Kebun Bunga seluas dua hektare yang tengah berlangsung saat ini dan merupakan markas klub sepak bola PSMS Medan ditargetkan selesai pada 2024. "Insya Allah, revitalisasi Stadion Kebun Bunga akan selesai tahun 2024 tepat di hari jadi Kota Medan," ucap Kadis Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang Kota Medan Endar Sutan Lubis di Medan, Sumut, dikutip Senin (17/7/2023).

Pihaknya mengatakan, proyek revitalisasi ini menggunakan skema anggaran tahun jamak APBD Kota Medan 2023 dan 2024 senilai Rp191,66 miliar lebih. Ia mengatakan, revitalisasi yang dilakukan ini atas upaya Wali Kota Medan Bobby Nasution memenuhi sarana dan prasarana latihan para atlet mewujudkan Ibukota Provinsi Sumatera Utara sebagai kota atlet.

Baca Juga

Adapun lingkup pekerjaan dari revitalisasi Stadion Kebun Bunga ini, di antaranya skate park, gedung olahraga mini, lapangan tenis, lapangan voli, dan lapangan sepak bola.vData Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang Kota Medan menyebutkan Stadion Kebun Bunga dibangun 31 Agustus 1973 dan dioperasikan pada 28 Februari 1974.

"Jika di kecamatan tidak ada lapangan olahraga, maka didorong untuk mencari lahan. Walikota berharap setiap kecamatan memiliki lapangan olahraga," jelasnya.

Selain mendukung Kota Medan sebagai kota atlet, kata Endar, Wali Kota Medan Bobby Nasution juga menilai bahwa lapangan olahraga merupakan yang dibutuhkan saat ini. Sebab, lapangan olahraga merupakan tempat bagi anak-anak muda untuk berkumpul dan melakukan hal positif, sehingga mereka tidak terjerumus kepada tindakan negatif.

"Kemungkinan salah satu penyebab terjadi tindakan negatif, seperti begal, tawuran dan geng motor akibat kurangnya sarana dan prasarana berkreativitas. Salah satunya lapangan olahraga," ungkap Endar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement