REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan sektor perdagangan besar makanan dan minuman PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (10/7/2023). Perseroan meraih dana segar sebesar Rp 37,08 miliar.
Saham GRPM pada pukul 10.30 WIB tercatat menembus batas bawah atau ARB dengan berada di level Rp 108 per saham. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 693 dan nilai transaksi harian Rp 663,93 miliar.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan melepas sebanyak 309 juta saham atau setara dengan 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan setelah IPO, dengan harga penawaran umum Rp 120 per saham.
"Langkah perusahaan dapat masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola perusahaan untuk lebih baik lagi," ujar Direktur Utama GRPM Agus Susanto.
Ia menjelaskan perseroan telah memiliki tujuh cabang yakni di Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya, Rembang, Pekanbaru, Medan Sunggal, dan Medan Deli, dan telah melayani lebih dari 25.000 outlet yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra.
"Hal ini terlihat dari peningkatan sektor industri makanan dan minuman yang ada di Indonesia yang mana setiap tahun mengalami peningkatan, terutama di sektor minuman siap minum (ready to drink) dan makanan siap saji," ujar Agus.
Dalam kesempatan sama, Direktur PT NH Korindo Sekuritas Indonesia Amir Suhendro Samirin yang merupakan penjamin pelaksana emisi efek menyampaikan perseroan mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 Juni 2023.
Dia menyebut selama masa penawaran umum pada 4-6 Juli 2023, saham GRPM mendapatkan minat yang cukup positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik.
"Dari aksi korporasi ini, perseroan menerima dana segar sebesar Rp 37,08 miliar, yang seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan," ujar Amir.