Jumat 07 Jul 2023 23:29 WIB

Aliran Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 1,85 Triliun

BI mencatat terdapat aliran modal asing ke luar pasar RI.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Layar menampilkan logo Bank Indonesia (BI).
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Layar menampilkan logo Bank Indonesia (BI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) melaporkan terdapat aliran modal asing ke luar pasar RI pada pekan pekan pertama Juli 2023. Berdasarkan data transaksi 3-6 Juli 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik melakukan jual neto Rp 1,85 triliun.

"Ini terdiri dari jual neto Rp 2,44 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 0,59 triliun di pasar saham," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (7/7/2023).

Baca Juga

Kendati demikian, selama 2023, Erwin mengatakan berdasarkan data setelmen hingga 6 Juli 2023, terdapat nonresiden beli neto Rp 80,56 triliun di pasar SBN. Selain itu, BI juga mencatat beli neto Rp 13,88 triliun di pasar saham.

Selain itu, BI juga mencatat premi credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 87,09 basis poin (bps) per 7 Juli 2023. "Kenaikan ini dari 83,13 bps per 30 Juji 2023," ujar Erwin.

Bank Indonesia juga mencatat yield SBN 10 tahun turun ke level 6,18 persen pada akhir Kamis (6/7/2023). Lalu pada Jumat (7/7/2023) yield SBN 10 tahun turun ke level 6,18 persen.

Sementara itu, rupiah ditutup pada level Rp 15.040 per dolar AS pada Kamis (6/7/2023). Selanjutnya rupiah dibuka pada level Rp 15.100 per dolar AS pada Jukat (7/7/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement