Rabu 28 Jun 2023 17:31 WIB

GMF Pastikan Restrukturisasi Tunjukan Hasil Positif

Upaya pembenahan dan restrukturisasi berjalan secara paralel.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja Garuda Maintenance Facility (GMF) melakukan pengecekan mesin di Pesawat Garuda Indonesia.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Pekerja Garuda Maintenance Facility (GMF) melakukan pengecekan mesin di Pesawat Garuda Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022 pada Rabu (28/6/2023). Direktur Utama GMF Aero Asia Andi Fahrurrozi mengatakan, upaya pembenahan dan restrukturisasi yang berjalan secara paralel antara finansial dan operasional sudah dimaksimalkan sepanjang 2022 dengan hasil positif.

"Recovery sales, efisiensi, negosiasi, dan diversifikasi menjadi faktor kunci dalam mencapai target yang ditetapkan,” kata Andi dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (28/6/2023).

Baca Juga

Dia memastikan upaya tersebut masih akan terus digencarkan hingga perusahaan mencapai recovery maksimal. GMF mencatat pendapatan usaha pada 2022 mencapai 238,7 juta dolar AS dan laba bersih sebesar 3,6 juta dolar AS setelah tekanan signifikan pada kinerja keuangan perseroan selama tiga tahun terakhir.

"Capaian ini merupakan hasil dari upaya pembenahan dan restrukturisasi perseroan baik dari segi finansial maupun operasional  yang telah direncanakan dan diselenggarakan secara hati-hati sebagai bagian pemulihan berkelanjutan," ujar Andi.

Dia menambahkan, kondisi industri aviasi khususnya penerbangan komersil terus menggeliat. Menurutnya, kondisi tersebut memberikan peran penting terhadap capaian kinerja GMF sepanjang 2022.

Dengan bangkitnya penerbangan komersil, Andi mengatakan, GMF mendapat peningkatan permintaan reaktivasi untuk pesawat-pesawat customer yang berstatus grounded selama pandemi Covid-19. "Ini menjadi sumber pendapatan yang mendorong capaian kinerja keuangan perseroan pada 2022," ucap Andi.

Meskipun telah mencatatkan laba bersih pada 2022, Andi mengatakan GMF Masih memiliki akumulasi laba negatif. Untuk itu, dia menegaskan GMF tidak menyisihkan untuk keperluan cadangan umum dan pembagian dividen kepada para pemegang saham.

Dalam catatan capaian operasional hingga akhir 2022, Andi menuturkan, GMF telah menyelesaikan pekerjaan modernisasi untuk satu pesawat C-130H. "Pada awal 2023 juga telah masuk pesawat kedua dan ketiga," tutur Andi.

Dia menambahkan, peningkatan pendapatan dari sektor pertahanan juga berbanding lurus dengan peningkatan di sektor Industrial Gas Turbine Engine dengan berhasil diraihnya kontrak-kontrak pekerjaan dengan PLN Group, Pertamina Group, dan mitra bisnis lainnya baik domestik maupun internasional. Pada awal 2023, GMF juga berhasil menyelesaikan overhaul generator KAI.  

"Di sisi lain, utilisasi slot hanggar pada 2022 pun meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 160 persen," ujar Andi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement