Selasa 27 Jun 2023 04:40 WIB

MPXL Angkut 2.300 Ton Semen untuk Proyek Smelter Amman di NTB

Proyek pengiriman material ini akan bertahap selama 18 bulan ke depan.

MPX Logistics
Foto: mpxlogistics.com
MPX Logistics

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan terbuka PT MPX Logistics International Tbk (MPXL) bersama Sinohydro dan NEM Consortium, anak perusahaan dari Power China Group dari China, mengangkut perdana 2.300 ton semen curah tipe V untuk proyek smelter PT Amman Mineral di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

"Kami sudah mulai memasok dan mengangkut semen ke Sumbawa pada Juni ini dengan volume 2.300 ton untuk pengangkutan perdana ini," kata Direktur Utama MPXL Wijaya Candera dalam keterangan di Jakarta, Senin (26/6/2023).

Baca Juga

Wijaya mengatakan, perseroan akan melakukan beberapa kali pengiriman ke Sumbawa mulai Juni ini sesuai dengan kontrak. Proyek pengiriman material ini akan bertahap selama 18 bulan ke depan dan apabila pengiriman ini berjalan dengan sukses, perusahaan optimistis bisa merengkuh pasar di daerah luar Sumatra dan Jawa.

Dalam waktu sebulan perusahaan sudah mengantongi beberapa kontrak kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asal Negeri Tirai Bambu. Dia menyampaikan catatan ini mencerminkan terjaganya kepercayaan pasar kepada perusahaan.

Perusahaan juga akan tetap optimistis menjaga kemajuan perseroan dengan mengikuti sejumlah tender dari perusahaan besar dan ternama untuk proyek- proyek lainnya. Perusahaan di bulan Juni ini juga sudah memenangi tender baru untuk jasa pengangkutan limbah abu batu bara (FABA) PLTU sebanyak 660 ribu ton dan rencana penandatanganan kontrak pada Juli ini. Dengan demikian dari sisi target pendapatan jasa angkut untuk 2023 ini optimistis akan tumbuh melebihi target yang ditetapkan.

Selanjutnya, menurut dia, pihaknya telah menyiapkan strategi pemasaran yang salah satunya usaha dalam penyewaan alat berat dan konstruksi melalui anak perusahaan untuk fokus dalam pengembangannya agar mencapai target perseroan di 2024. Perusahaan, mulai melakukan diversifikasi usaha jasa pengangkutan limbah batu bara (FABA) sejak mendapatkan perizinan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Dinas Perhubungan untuk armada truk perseroan pada 2019.

Terbukti langkah yang diambil ini tepat untuk menopang tumbuhnya pendapatan jasa angkut perseroan dari tahun ke tahun. Pendapatan terbesar perseroan saat ini tetap dari segmen penjualan material ke kontraktor, salah satunya Sinohydro dan NEM Consortium anak perusahaan dari Power China Group.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement