Senin 26 Jun 2023 22:38 WIB

Pemimpin Wagner: Kami tak Berniat Menggulingkan Pemerintah Rusia

Tak dijelaskan kini Prigozhin di mana dan rencana ke depannya.

Yevgeny Prigozhin, the owner of the Wagner Group military company, right, sits inside a military vehicle posing for a selfie photo with a local civilian on a street in Rostov-on-Don, Russia, Saturday, June 24, 2023, prior to leaving an area of the headquarters of the Southern Military District. Kremlin spokesman Dmitry Peskov said that Prigozhin
Foto: AP Photo
Yevgeny Prigozhin, the owner of the Wagner Group military company, right, sits inside a military vehicle posing for a selfie photo with a local civilian on a street in Rostov-on-Don, Russia, Saturday, June 24, 2023, prior to leaving an area of the headquarters of the Southern Military District. Kremlin spokesman Dmitry Peskov said that Prigozhin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Yevgeny Prigozhin merilis pernyataan audio pertamanya sejak ia membatalkan pemberontakan bersenjata terhadap Rusia, Senin (26/6/2023). Pemimpin Wagner ini membela aksinya sebagai reaksi serangan terhadap pasukannya yang menewaskan 30 tentaranya. 

Sabtu lalu, aksi pergerakan bersama tentaranya ia namakan march of justice. ‘’Kami memulai aksi kami karena adanya ketidakadilan,’’ kata Prigozhin dalam pesan suara berdurasi 11 menit. Tak dijelaskan saat ini dia berada di mana dan rencana ke depannya mau apa.

’Kami bergerak untuk menyampaikan protes, bukan menggulingkan pemerintah negeri ini,’’ kata Prigozhin. Pergerakan pasukannya, memperlihatkan hal yang sebelumnya dibicarakan, masalah serius dengan keamanan di Rusia. 

Terakhir kali Prigozhin terlihat pada Sabtu (24/6/2023) alam di bagian belakang sebuah mobil SUV seiring mundurnya pasukan yang ia pimpin. Ini dilakukan untuk menghindari pertumpahan darah.

Wagner mengurungkan pemberontakan militer melawan Moskow setelah tercapai kesepakatan melalui mediasi Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Saat itu, kesepakatan menyatakan ia dan tentaranya diampuni. Prigozhin bisa pergi ke Belarusia. 

Namun, pada Senin, media Rusia melaporkan penyelidikan tindakan kejahatan atas Prigozhin tetap dilanjutkan. ‘’Prigozhin tetap di bawah penyelidikan  Federal Security Service (FSB) setelah memimpin pemberontakan akhir pekan lalu.’’ 

Kantor berita Rusia, RIA Novosti yang mengutip sejumlah sumber di kantor penuntut umum, menyatakan, kasus kriminal terhadap Prigozhin belum ditutup, tak seperti pernyataan Kremlin sebelumnya. Kantor berita Interfax juga melaporkan berita senada. 

Jika kasus kriminalisasi terhadap Prigozhin berlanjut, kehadirannya di Belarusia tampaknya juga tak akan memberikan arti apa-apa baginya. Belarusia merupakan sekutu dekat Rusia, bisa saja akhirnya menangkap Prigozhin dan mengekstradisinya ke Rusia. 

Tak hanya itu sosok Prigozhin seolah raib.’’Saat ini, keberadaan  Prizgozhin tak diketahui. Namun kami menunggu dan melihat apa yang akan terjadi nanti’’ demikian Aljazirah yang dilaporkan wartawannya di Moskow, Yulia Shapovalova, Senin. 

Di sisi lain, video kemunculan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengunjungi pasukan di Luhansk menepis spekulasi ia akan diganti, sesuai tuntutan Prigozhin. 

Informasi intelijen AS menyebutkan, Prigozhin membangun pasukannya dekat perbatasan dengan Rusia dalam beberapa waktu ke belakang. Maka, perlawanan yang dilakukan Prigozhin bersama pasukannya telah direncanakan. 

Pemberontakan Prigozhin dipicu serangan pada Jumat (23/6/2023) atas kamp-kamp lapangan di Ukraina oleh militer Rusia yang menewaskan banyak tentaranya. Kementerian Pertahanan Rusia membantah telah melakukan serangan itu. 

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement