Jumat 16 Jun 2023 14:28 WIB

Pj Heru Putuskan Bus Transjakarta ke Bandara Soetta Angkut Masyarakat Umum

Sebelumnya, bus Transjakarta dikhususkan bagi karyawan yang bekerja di bandara saja.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Erik Purnama Putra
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Foto: Istimewa
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rute bus Transjakarta yang akan melayani Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) semula diperuntukkan bagi karyawan PT Angkasa Pura (AP) II dan perusahaan yang berkaitan dengan bandara. Kini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menegaskan, layanan bus Transjakarta ke Bandara Soetta bisa dinaiki masyarakat umum.

"Iya untuk masyarakat umum," kata Heru kepada wartawan di kawasan Jakarta Utara pada Jumat (16/6/2023).

Dia menjelaskan, uji coba bus Transjakarta menuju Bandara Soetta, Kota Tangerang, Provinsi Banten, masih dalam tahap perencanaan. Pihaknya akan berdiskusi terlebih dahulu dengan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI untuk membahas masalah itu dengan PT Transajakarta. "Ya nanti masih di cek dulu, perkembangannya saya tanya Dishub DKI dulu," ucap Heru.

Menurut dia, penumpang yang naik bus Transjakarta menuju Bandara Soetta tetap dikenakan tarif sama, yaitu Rp 3.500. Karena itu, nantinya penumpang bakal memiliki opsi bagus menggunakan bus Transjakarta menuju Bandara Soetta. "Iya masih tetap Rp 3.500," ucap Heru

PT Transjakarta sedang mengkaji soal layanan bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta. Ide itu tercetus lantaran Menhub Budi Karya Sumadi ingin agar karyawan yang bekerja di bandara bisa dilayani bus Transjakarta. Ditargetkan kajian tersebut bisa rampung pada awal Juli 2023.

"Kita targetkan awal Juli 2023 mudah-mudahan sudah ada konsep buat uji coba," kata Direktur Utama PT Transjakarta Welfizon Yuza usai menghadiri rapat Komisi B di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (7/6/2023).

Welfizon menjelaskan, layanan tersebut diusulkan oleh PT AP II dengan tujuan agar bisa memudahkan pada pekerja di Bandara Soetta dari dan atau ke bandara tersebut. "Semuanya kita persiapkan, kan untuk melakukan sesuatu harus ada kajian dari sisi bisnis, operasional layanan, dan regulasi," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement