Jumat 16 Jun 2023 05:57 WIB

India dan Pakistan Bersiap Hadapi Badai Siklon

Warga dari daerah pinggir pantai yang rentan diterjang topan Biparjoy dievakuasi

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
India dan Pakistan bersiap menghadapi Topan Biparjoy yang merupakan topan parah pertama tahun ini dan diperkirakan akan melanda wilayah pesisir mereka akhir pekan ini.
Foto: AP
India dan Pakistan bersiap menghadapi Topan Biparjoy yang merupakan topan parah pertama tahun ini dan diperkirakan akan melanda wilayah pesisir mereka akhir pekan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Pihak berwenang di Negara Bagian Gujarat, India mengevakuasi lebih dari 75 ribu orang dari daerah pinggir pantai yang rentan diterjang angin topan Biparjoy. Badai diperkirakan akan datang dari Laut Arab dan mendarat pada Kamis (15/6/2023).

Pada Kamis pagi Departemen Meteorologi India (IMD) mengatakan badai yang diklasifikasikan badai sangat besar itu berpusat sekitar 180 kilometer dari pelabuhan Jakhau di Gujarat dan 270 kilometer dari Karachi, Pakistan. Badai itu tampaknya akan kehilangan sedikit intensitasnya.

Kecepatan angin diperkirakan maksimal sekitar 115 sampai 125 kilometer per jam dengan hembusan angin sekitar 140 kilometer per jam. Turun dari perkiraan Rabu (14/6/2023) kemarin yang sekitar 150 kilometer per jam.

IMD mengatakan jalur badai belum berubah tapi angin topan masih diperkirakan akan mendarat di Pelabuhan Jakhau, antara Mandvi dan Gujarat dan Karachi.

Saksi mata di Mandvi mengatakan angin cukup kencang, langit biru dan matahari bersinar cerah. Toko-toko mulai buka dan masyarakat keluar ke jalan.

"Pada Kamis bagi, kecepatan angin di pantai Gujarat dilaporkan setinggi 90 kilometer per jam," kata pejabat senior IMD.

"Kecepatan angin akan naik bertahap dalam beberapa jam sampai 120 kilometer per jam, hembusan angin pada sore hari 135 kilometer per jam, kami memperkirakan pendaratan pada sore hari ketika kecepatan angin lebih tinggi lagi," tambahnya.

Aula gedung-gedung sekolah dan kantor pemerintahan diubah menjadi tempat penampungan sementara untuk memberi tempat bagi masyarakat India maupun Pakistan. Kapal-kapal dan perahu-perahu di pinggir pantai Pakistan dipindahkan dan rumah sakit di daerah itu siaga untuk bersiap menghadapi angin topan.

Menteri Perubahan Iklim Pakistan Sherry Rehman mengatakan Kota Karachi yang dihuni 20 juta orang belum berada di bawah ancaman langsung. Tapi langkah-langkah kedaruratan sudah diambil untuk menghadapi angin dan hujan yang diperkirakan menerjang pusat ekonomi itu.

"Akan ada evakuasi sukarela di Kota Karachi, , yang tidak langsung berada di pusat badai seperti daerah pesisir, tapi pasti akan merasakan beban intensitas, kecepatan angin, serta curah hujan," kata Rehman.

Warga kota Karachi menimbun makanan dan biji-bijian penting.

Sementara itu IMD mengatakan rumah-rumah jerami di pinggir pantai Gujarat dapat rata. Sementara ladang, lahan pertanian dan jalanan diperkirakan akan rusak berat. Badai juga dapat mengganggu operasi kereta. Pihak berwenang India melaran sementara penangkapan ikan hingga Jumat (16/6/2023) besok.

"Kami telah mengevakuasi lebih dari 75 ribu orang dari delapan distrik pinggir pantai Gujarat yang diperkirakan terdampak angin topan," kata pejabat senior yang mengawasi operasi penyelamatan, Kamal Dayani.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement