REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya Pertamina dalam memenuhi ketahanan energi nasional dan memperluas ekspansi lapangan migas internasional terus dilakukan untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia.
Dalam kunjungannya ke Aljazair, Selasa (13/6/2023), Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati berkesempatan mengunjungi lapangan migas yang dioperasikan oleh Pertamina di Menzel Ledjmet Nord (MLN) Oil Field Algeria.
Perjalanan menuju MLN yang berlokasi di Gurun Sahara memang tidak mudah, apalagi saat musim panas seperti sekarang ini, suhu udara mencapai 44 derajat Celsius. Dari bandara Algiers di ibu kota Algeria, diperlukan dua kali penerbangan dengan satu kali berganti pesawat untuk menempuh penerbangan selama total 2,5 jam hingga akhirnya sampai di MLN. Setibanya di MLN perjalanan pun masih dilanjutkan dengan kendaraan mobil kurang lebih selama 15 menit untuk mencapai lapangan migas yang dioperasikan oleh Pertamina.
Saat bertemu dengan para pekerja, Nicke menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dedikasi dan kerja keras seluruh pekerja yang bekerja jauh dari Tanah Air untuk memenuhi ketahanan energi nasional.
“Saya bangga sekali bisa berada di sini, bisa bertemu langsung rekan-rekan sekalian. Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi saya setinggi-tingginya atas kerja keras dan dedikasi rekan sekalian,” kata Nicke saat menyampaikan sambutannya.
Sementara itu, MLN Field Manager Osa Kurniawan Ilham menyampaikan terima kasihnya atas perhatian direktur utama Pertamina yang bisa hadir langsung memberikan dukungan untuk seluruh pekerja di lapangan MLN.
“Ini momen langka, kami berterima kasih atas support dan perkenan beliau yang mau hadir langsung menemui kami di sini, di tengah Gurun Sahara, tentu ini akan memberikan semangat untuk kami di sini,” ujarnya.
Adapun Duta Besar RI untuk Aljazair Chalief Akbar Tjandraningrat yang ikut serta dalam kunjungan mengatakan, pemerintah melalui Kemenlu dan KBRI Algiers terus berkomitmen memberikan perlindungan kepada seluruh WNI yang berada di Aljazair.
“Di Algiers sendiri kami berkomitmen untuk memberikan perlindungan kepada WNI termasuk pekerja Pertamina yang bekerja di sini baik dari risiko bahaya yang mengancam keselamatan, bencana alam, hingga bahaya lainnya,” kata Chalief.
Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.