Kamis 08 Jun 2023 23:41 WIB

Tanamkan Kecakapan Menangkal Hoaks, PMN Beri Pelatihan Jurnalistik kepada Pemuda Mappatoba

Para pemuda juga diberi pelatihan jurnalistik dasar.

Pemateri menyampaikan uraian dalam pelatihan jurnalistik bertema Bersinergi Membangun Jurnalis Muda Kreatif dan Kritis dalam Melawan Hoaks.
Foto: Dok. Web
Pemateri menyampaikan uraian dalam pelatihan jurnalistik bertema Bersinergi Membangun Jurnalis Muda Kreatif dan Kritis dalam Melawan Hoaks.

REPUBLIKA.CO.ID, MAPPATOBA -- Gerakan jaringan sukarelawan Pemuda Mahasiswa Nusantara (PMN) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengadakan pelatihan jurnalistik bagi pemuda di Desa Mappatoba. Pelatihan jurnalistik bertema ‘Bersinergi Membangun Jurnalis Muda Kreatif dan Kritis dalam Melawan Hoaks’ diselenggarakan di Balai Desa Mappatoba, Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. 

Korwil PMN Sulsel, Jusman mengatakan, pelatihan jurnalistik dilakukan bertujuan untuk agar para pemuda di desa Mappatoba bisa membedakan mana informasi berita yang benar dan mana yang mengandung hoaks. 

Baca Juga

“Pelatihan jurnalistik ini bertujuan agar pemuda di desa Mappatoba bisa mengetahui informasi-informasi yang tersebar di media sosial, supaya tidak menepaah secara mentah untuk diambil,” kata Jusman seperti dilansir pada Kamis (8/6/2023). 

Menurut Jusman, para pemuda di Desa Mappatoba sangat antusias mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh kelompok relawan Ganjar Pranowo Sulsel tersebut. Hal itu, kata Jusman, terlihat dari para peserta yang aktif memberikan pertanyaan kepada pemateri mengenai materi yang bertema ‘Bersinergi Membangun Jurnalis Muda Kreatif dan Kritis dalam Melawan Hoaks' ini.

“Antusiasme pemuda di sini cukup bagus. Karena diiringi dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan terhadap narasumber,” kata dia.

Lebih jauh, Jusman berharap pasca adanya pelatihan jurnalistik itu pemuda bisa terhindarkan dari berita-berita hoaks.

“Artinya dengan pelatihan ini membedakan mana informasi sesuai fakta dan mana informasi atau pemberitaan bersifat hoaks,” ujarnya.

Sementara itu, Divisi Humas Karang Taruna Mappatoba, Indra menyampaikan terima kasih kepada PMN Sulsel yang sudah memberikan pelatihan jurnalistik kepada para pemuda.

“Pelatihan ini bisa dibilang berguna bagi kami semua dari pemuda, apalagi kita disini belajar tentang jurnalistik dan sebagainya tentang berita hoaks,” kata Indra.

Selain berguna dalam menyaring informasi berita hoaks, pelatihan tersebut bisa berguna bagi para pemuda untuk mereka yang ingin mendalami dunia jurnalistik.

“Semoga program seperti ini bisa diadakan. Karena program seperti ini bisa membantu pemuda, apalagi pemuda baru berkembang bisa belajar di sini tentang bagaimana ke depannya tentang jurnalistik atau pelatihan lain,” ujar Indra.

MAPPATOBA -- Gerakan jaringan sukarelawan Pemuda Mahasiswa Nusantara (PMN) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengadakan pelatihan jurnalistik bagi pemuda di Desa Mappatoba. Pelatihan jurnalistik bertema ‘Bersinergi Membangun Jurnalis Muda Kreatif dan Kritis dalam Melawan Hoax’ diselenggarakan di Balai Desa Mappatoba, Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. 

Korwil PMN Sulsel, Jusman mengatakan pelatihan jurnalistik dilakukan bertujuan untuk agar para pemuda di desa Mappatoba bisa membedakan mana informasi berita yang benar dan mana yang mengandung hoks. 

“Pelatihan jurnalistik ini bertujuan agar pemuda di desa Mappatoba bisa mengetahui informasi-informasi yang tersebar di media sosial, supaya tidak menepaah secara mentah untuk diambil,” kata Jusman seperti dilansir pada Kamis (8/6/2023). 

Menurut Jusman, para pemuda di Desa Mappatoba sangat antusias mengukuti pelatihan yang diselenggarakan oleh PMN Sulsel. Terbukti, kata Jusman, para peserta aktif memberikan pertanyaan kepada pemateri mengenai materi yang bertema ‘Bersinergi Membangun Jurnalis Muda Kreatif dan Kritis dalam Melawan Hoaks ini.

“Antusiasme pemuda di sini cukup bagus. Karena diiringi dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan terhadap narasumber,” beber dia.

Lebih jauh, Jusman berharap pasca adanya pelatihan jurnalistik itu pemuda bisa terhindarkan dari berita-berita hoaks.

“Artinya dengan pelatihan ini membedakan mana informasi sesuai fakta dan mana informasi atau pemberitaan bersifat hoaks,” ujarnya.

Sementara itu, Divisi Humas Karang Taruna Mappatoba, Indra menyampaikan terima kasih kepada PMN Sulsel yang sudah memberikan pelatihan jurnalistik kepada para pemuda.

“Pelatihan ini bisa dibilang berguna bagi kami semua dari pemuda, apalagi kita disini belajar tentang jurnalistik dan sebagainya tentang berita hoaks,” kata Indra.

Selain berguna dalam menyaring informasi berita hoaks, pelatihan tersebut bisa berguna bagi para pemuda untuk mereka yang ingin mendalami dunia jurnalistik.

“Semoga program seperti ini bisa diadakan. Karena program seperti ini bisa membantu pemuda, apalagi pemuda baru berkembang bisa belajar di sini tentang bagaimana ke depannya tentang jurnalistik atau pelatihan lain,” ujar Indra.

Kegiatan menambah wawasan itu bukan pertama kali dilakukan oleh PMN. Sebelumnya, di Jawa Timur PMN merangkul para mahasiswa untuk bertukar pikiran dalam ruang diskusi melalui "Ngobrol Asyik Demokrasi" (Ngadem) membahas persoalan Pemilihan Umum serentak tahun 2024.

Koordinator Daerah PMN Surabaya Naufal Mahardika mengatakan tujuan digelarnya "Ngadem" untuk meningkatkan minat demokrasi masyarakat, khususnya kalangan mahasiswa sebagai agen perubahan.

 

"Kami membahas mengenai demokrasi, yang mana demokrasi pada tahun ini dirasa sangat menurun minat demokrasinya sehingga perlu adanya pembahasan atau diskusi menarik sehingga minat mahasiswa sebagai agent of change dapat meningkat," ujar dia, demikian dilansir dari Antara

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement