Kamis 08 Jun 2023 14:20 WIB

AS Diramal Bakal Resesi pada Paruh Kedua Tahun Ini

AS sudah mengerek naik suku bunganya hingga ke level 5,25 persen.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Amerika Serikat (AS) diproyeksi akan mengalami resesi.
Foto: Piqsels
Amerika Serikat (AS) diproyeksi akan mengalami resesi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amerika Serikat (AS) diproyeksi mengalami resesi pada semester kedua 2023. Seiring dengan memuncaknya suku bunga acuan the Fed, ekonomi AS terus mengalami perlambatan yang tahun ini diperkirakan hanya tumbuh 1,6 persen.  

Sebagai informasi, hingga Mei lalu, AS sudah mengerek naik suku bunganya hingga ke level 5,25 persen dari yang sebelumnya hanya di kisaran maksimum tiga persen. Dengan kenaikan suku bunga yang sangat agresif ini, AS berpotensi mengalami resesi.

"Dalam sejarahnya, tidak pernah mereka menaikkan suku bunga secara agresif tanpa menyebabkan resesi. Kami melihat kemungkinan terjadinya resesi di AS itu cukup besar di paruh kedua (2023)" kata Senior Economist Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto, Kamis (8/6/2023).

Menurut Rully, efek kenaikan suku bunga ini sudah terasa terutama sejak terjadinya krisis perbankan pada Maret lalu. Kebangkrutan beberapa bank di AS menyebabkan penyaluran kredit cenderung lebih berhati-hati dan selektif. Kondisi likuiditas di sektor finansial AS juga mengetat.

Kemudian, bank sentral AS mulai memperketat kebijakan moneter atau quantitative tightening. Dengan adanya pengetatan ini, Rully memperkirakan AS akan mengalami resesi di semester II 2023 dan kenaikan suku bunga pada Mei lalu sudah merupakan yang terakhir kalinya.

Berbeda dengan AS, Rully melihat, negara-negara berkembang khususnya di Asia lebih bisa mengontrol inflasi secara lebih efektif. Bank sentral pun tidak perlu menaikkan suku bunga secara berlebihan, sehingga dampaknya tidak akan terlalu besar terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Ekonomi akan slow down namun probabilitas terjadi resesi sangat kecil," jelas Rully.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement