Selasa 06 Jun 2023 22:30 WIB

Kementerian ESDM: Baru Ada 318 Peserta yang Daftar Konversi Motor Listrik

Bantuan subsidi konversi motor listrik diluncurkan sejak April 2023.

Teknisi merakit kit konversi motor listrik pada Vespa klasik di Elders Electrico Yogyakarta, Jumat (31/3/2023). Tren masyarakat melakukan konversi dari mesin bensin ke mesin listrik mulai naik. Harga kit konversi mesin listrik mulai dari Rp 14 juta hingga Rp 25 juta tergantung jenis kendaraan dan dayanya. Sedangkan untuk kecepatan bisa diatur menyesuaikan kemampuan baterai.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Teknisi merakit kit konversi motor listrik pada Vespa klasik di Elders Electrico Yogyakarta, Jumat (31/3/2023). Tren masyarakat melakukan konversi dari mesin bensin ke mesin listrik mulai naik. Harga kit konversi mesin listrik mulai dari Rp 14 juta hingga Rp 25 juta tergantung jenis kendaraan dan dayanya. Sedangkan untuk kecepatan bisa diatur menyesuaikan kemampuan baterai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sampai saat ini terdapat 318 peserta yang mendaftar program konversi sepeda motor konvensional dari berbahan bakar fosil menjadi sepeda motor listrik. Bantuan subsidi konversi motor listrik telah diluncurkan sejak April 2023 lalu.

"Sampai sekarang baru ada 318 peserta yang mendaftar," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI dipantau secara daring, Selasa (6/6/2023) terkait dengan pelaksanaan kinerja Ditjen EBTKE untuk tahun 2023.

Baca Juga

Dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2023, disebutkan target penerima bantuan pemerintah pada 2023 ialah sebanyak 50 ribu unit dan tahun depan 150 ribu unit. Besaran bantuan yang diberikan tujuh juta rupiah per unit untuk motor konversi.

Menteri ESDM Arifin Tasrif sebelumnya mengatakan diperlukan promosi besar-besaran agar masyarakat tahu manfaat pelaksanaan konversi sepeda motor listrik tersebut. Kementerian ESDM menyatakan program konversi akan memberikan dampak positif pada peningkatan konsumsi listrik sebesar 15 gigawatt hour (GWh), penurunan emisi sebesar 30 ribu ton dan pengurangan impor BBM sebesar 20 ribu kiloliter (KL) yang secara langsung menghemat devisa negara sebesar 10 juta dolar AS.

Dalam RDP tersebut, Dadan juga menyampaikan beberapa pelaksanaan kinerja Ditjen EBTKE tahun 2023 lainnya. Salah satunya soal target penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).

"Sampai saat, kami masih on track untuk menuju penurunan emisi 31,9 persen di tahun 2030, dibandingkan dengan business as usual. Jadi, tahun ini targetnya adalah terjadi penurunan 116 juta ton emisi CO2," ucap Dadan.

Kemudian, terkait dengan pembangunan infrastruktur EBTKE seperti penerangan jalan umum tenaga surya (PJUTS), Dadan menjelaskan proses pengadaan untuk 20.607 unit sudah berkontrak. Prosesnya kini dalam persiapan untuk mobilisasi ke lapangan.

"Kami masih menyelesaikan untuk sisanya sekitar 11 ribu yang sekarang masih dalam proses pembukaan blokirnya," ucap Dadan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement