Senin 05 Jun 2023 20:08 WIB

Wapres Dorong Indonesia Kembangkan Pembangkit Berbasis Nuklir

Wapres mendorong pengembangan pembangkit listrik berbasis nuklir.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
 Pembangkit listrik tenaga nuklir (ilustrasi). Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong pengembangan pembangkit listrik berbasis nuklir.
Foto: EPA-EFE/RONALD WITTEK
Pembangkit listrik tenaga nuklir (ilustrasi). Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong pengembangan pembangkit listrik berbasis nuklir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong pengembangan  pembangkit listrik berbasis sumber daya nuklir. Hal ini disampaikan Kiai Ma'ruf saat menerima Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Nono Sampono yang melaporkan tentang perkembangan nuklir sebagai bagian dari industri. Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan, Kiai Ma'ruf memiliki kesamaan pandangan terkait perlunya pengembangan energi listrik berbasis nuklir.

"Wapres intinya sama bahwa Indonesia memang sudah seharusnya masuk ke listrik berbasis nuklir karena manfaatnya luar biasa, efisiensinya luar biasa, jauh lebih murah dari segalanya," ujar Masduki dalam keterangannya, Senin (5/6/2023).

Baca Juga

Hanya saja, Wapres berpesan agar diperhatikan soal keamanan dan pengembangan teknologinya. "Dalam konteks keamanan juga sudah didiskusikan bahwa secara teknologi saat ini listrik berbasis nuklir itu sudah cukup aman bisa dijaga dengan baik dan teknolog-teknolog Indonesia sudah bisa melakukan itu," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Nono juga menyampaikan masalah lainnya mulai dari pengembangan ekonomi keuangan syariah, sistem logistik nasional, hingga topik pemekaran daerah. Sebelumnya, pemerintah mulai serius mengembangkan nuklir sebagai sumber energi masa depan lewat terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2023 tentang Wilayah Pertambangan. Dalam beleid tersebut, pemerintah membuka diri bagi yang hendak mengembangkan wilayah pertambangan dengan potensi radio aktif di dalamnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan, Indonesia memiliki potensi cadangan mineral radio aktif yang menjadi bahan baku utama nuklir. Saat ini, khususnya di wilayah tambang timah, terdapat zat radio aktif yang menjadi komponen utama nuklir. Arifin mengatakan, pemerintah ingin memastikan komponen itu terkelola dengan baik.

"Memang kita punya sumbernya. Sumbernya ada di beberapa, antara lain di hasil tambang timah. Makanya harus kita amankan karena kita perlu. Ini untuk kepentingan energi masa depan," ujar Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (26/5/2023).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement