Rabu 24 May 2023 19:07 WIB

Menlu Slovenia Puji Keketuaan Indonesia di ASEAN

Indonesia dan Slovenia sepakat untuk mempererat kerja sama di bidang perdagangan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Luar Negeri Slovenia Tanja Fajon memuji keketuaan Indonesia untuk ASEAN. Dia menilai, di tengah sorotan terhadap isu kekerasan di Myanmar, Indonesia tetap mampu mengembangkan ASEAN di banyak area.
Foto: AP/Virginia Mayo
Menteri Luar Negeri Slovenia Tanja Fajon memuji keketuaan Indonesia untuk ASEAN. Dia menilai, di tengah sorotan terhadap isu kekerasan di Myanmar, Indonesia tetap mampu mengembangkan ASEAN di banyak area.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Slovenia Tanja Fajon memuji keketuaan Indonesia untuk ASEAN. Dia menilai, di tengah sorotan terhadap isu kekerasan di Myanmar, Indonesia tetap mampu mengembangkan ASEAN di banyak area. 

“Saya tentu prihatin atas situasi di Myanmar. Namun di saat yang sama kami memuji upaya Indonesia terkait bagaimana ASEAN mampu berkembang di banyak area di tengah situasi tersebut,” kata Fajon dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Rabu (24/5/2023).

Baca Juga

Fajon mengungkapkan, dalam pertemuannya dengan Retno Marsudi, perkembangan situasi di ASEAN menjadi salah satu isu yang dibahas. “Saya merasa senang berada di sini di pusat ASEAN dan mempelajari langsung dari ketua ASEAN mengenai perkembangan di ASEAN serta perkembangan geopolitik di kawasan,” ucapnya.

Fajon menambahkan, pada Kamis (25/5/2023), dia berencana bertemu Sekretaris Jenderal ASEAN di kantor Sekretariat ASEAN di Jakarta. Sementara itu, Retno Marsudi mengungkapkan, dia memang memaparkan tentang keketuaan Indonesia di ASEAN kepada Fajon, termasuk terkait Myanmar. “Soal Myanmar, ASEAN tetap tegas mendorong kemajuan implementasi Five Point Consensus,” ujar Retno. 

Selain perkembangan di ASEAN, Retno dan Fajon turut membahas Indo-Pasifik. “Kami memiliki visi yang sama tentang kawasan Indo-Pasifik yang stabil dan damai serta Indo-Pasifik sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. Saya telah menyampaikan undangan ke Slovenia untuk berpartisipasi dalam Forum Infrastruktur Indo-Pasifik ASEAN pada bulan September,” kata Retno.

Pernyataan Retno terkait Indo-Pasifik juga ditegaskan oleh Fajon. “Kami juga berkomitmen menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, dan inklusif, di mana integritas teritorial, kedaulatan, serta kebebasan navigasi sangat dihormati. Hal ini juga penting bagi Slovenia,” ujarnya.

Selain membahas isu kawasan, Retno dan Fajon turut membahas hubungan bilateral Indonesia-Slovenia. Keduanya sepakat untuk mempererat kerja sama di bidang perdagangan. “Kami sangat senang mencatat bahwa perdagangan kita sedang menikmati tren kenaikan sebesar 14,71 persen dalam lima tahun terakhir. Dan tahun lalu, nilai perdagangan meningkat sebesar 45,4 persen. Kami sepakat untuk menjajaki kerjasama perdagangan yang lebih potensial, seperti farmasi, produk tekstil, dan furnitur,” ucap Retno.

“Mengenai investasi, saya sampaikan beberapa prioritas investasi di Indonesia antara lain energi terbarukan, teknologi, dan inovasi. Dan kami sepakat untuk mempercepat penyelesaian negosiasi Indonesia-EU CEPA (European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement),” kata Retno menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement