Selasa 23 May 2023 10:16 WIB

Mobil Bekas di China Penjualannya Melonjak Mengikuti Penjualan Mobil Baru

Pembiayaan mobil bekas di China menciptakan rekor baru.

Pelanggan memeriksa sedan Mercedes-Benz bekas di Huizhou, provinsi Guangdong
Foto: chinadaily.com
Pelanggan memeriksa sedan Mercedes-Benz bekas di Huizhou, provinsi Guangdong

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Penjualan mobil bekas China melonjak 15,23 persen tahun ke tahun dalam empat bulan pertama tahun ini. Menurut Asosiasi Dealer Otomotif China sekitar 5,74 juta kendaraan bekas berpindah tangan di negara itu, dengan total nilai transaksi 361,14 miliar yuan (51,33 miliar dolar AS).

Pada bulan April saja, penjualan kendaraan bekas di China mencapai 1,46 juta unit. “Angka tersebut turun 6,59 persen bulan ke bulan, tetapi melonjak 33,03 persen tahun ke tahun, kata asosiasi itu,” kata asosiasi tersebut dalam pernyataan yang dikutip chinadaily.com, Senin (22/5/2023).

Baca Juga

Bulan lalu, nilai transaksi gabungan penjualan mobil bekas di negara itu mencapai 90,39 miliar yuan, ungkap data tersebut.

Sementara itu, sebanyak 1,63 juta mobil baru terjual di pasar China pada April 2023.  Menurut data yang dirilis oleh China Passenger Car Association (CPCA). Angka itu mengalami peningkatan dua persen dibandingkan bulan Maret. 

Penjualan mobil secara keseluruhan di China April 2023 ini  telah meningkat lebih dari 50 persen dibandingkan April 2022, hal ini terutama disebabkan oleh merebaknya Covid-19 di China tahun lalu, yang mengakibatkan banyak perusahaan tutup. 

Rekor pembiayaan kendaraan bekas

Sebanyak 64 persen pembeli kendaraan bekas di China menggunakan lembaga pada tahun 2022. Menurut sebuah studi tahunan oleh JD Power, angka itu mencapai tingkat yang sama dengan kendaraan baru, 

Angka tersebut 10 poin persentase lebih tinggi dibandingkan tahun 2021. Tingkat penetrasi pembiayaan kendaraan baru juga mencapai 64 persen tahun lalu, meningkat 2 poin persentase dari tahun 2021.

“Temuan itu didasarkan dari 2.509 diler, yang mencakup 55 merek kendaraan dan 90 penyedia pembiayaan di 87 kota di China,” kata perusahaan itu, pekan lalu.

Studi tersebut, yang sekarang memasuki tahun kesembilan, meneliti kepuasan diler dengan penyedia pembiayaan dalam dua segmen, kredit ritel dan floor planning.

Kredit ritel didefinisikan sebagai kredit yang diberikan oleh penyedia pembiayaan otomotif kepada pembeli kendaraan baru sementara skema floor planning memungkinkan diler memperoleh pinjaman dari perusahaan pembiayaan otomotif atau bank untuk membiayai inventaris mereka.

Perusahaan mengatakan peningkatan stok kendaraan bekas dan investasi lembaga keuangan dalam pembiayaan kendaraan bekas menjadi dua faktor pendorong utama peningkatan signifikan penetrasi pembiayaan kendaraan bekas, kata JD Power.

"Pasar otomotif China telah beralih dari era peningkatan ke inventaris," kata Joseph Yang, direktur praktik pembiayaan mobil di JD Power China.

Dia mengatakan, jika lembaga keuangan yang bergerak di pembiayaan otomotif akan menghadapi tantangan besar jika mereka tidak dapat mengambil inisiatif untuk memenuhi permintaan diler dan saluran penjualan dalam skenario baru, seperti pembiayaan otomotif energi baru, pembiayaan kendaraan bekas, pembiayaan otomotif layanan bernilai tambah, dan layanan keuangan komprehensif berdasarkan kendaraan.

“Pola persaingan pembiayaan mobil sudah mulai muncul pada 2023. Lima tahun ke depan akan menjadi kunci bagi perusahaan pembiayaan otomotif China untuk bertahan,” kata Yang.

sumber : chinadaily.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement