Kamis 18 May 2023 22:36 WIB

Rangkul Petani Milenial, Kementan Siapkan Trainer di BPP Kalsel

Kementan melalui SMKPP Banjarbaru menggelar kegiatan pelatihan di BPP Kalsel

Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru sebagai salah satu dari PPIU Program YESS, kembali menggelar Kegiatan Capacity Building of BDSPs Staff on Start-Up di 2023.
Foto: dok istimewa
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru sebagai salah satu dari PPIU Program YESS, kembali menggelar Kegiatan Capacity Building of BDSPs Staff on Start-Up di 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Kementerian Pertanian RI terus mendukung penumbuhan petani milenial yang andal dan melahirkan wirausahawan milenial yang berjiwa tangguh dan berkualitas dalam sektor pertanian.

Kementan bersama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) berupaya meningkatkan kualitas SDM khususnya diwilayah pedesaa melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS). 

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menaruh perhatian tinggi terhadap pengembangan kualitas SDM Pertanian. "Rancangan yang tepat, untuk mengetahui big picture dari kompetensi SDM yang dibutuhkan dari masing-masing subsektor pertanian seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan," ujar Syahrul.

Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengungkapkan sudah saatnya generasi muda untuk mengambil peranan dalam pembangunan pertanian. Terbukti banyak pemuda-pemuda terdidik saat ini yang menjadi pelopor dalam usaha pertanian.

"Dalam Program YESS generasi muda akan ditinggkatkan kapasitasnya melalui pendekatan penyuluhan, pelatihan, dan pendidikan agar nantinya dapat menjadi wirausaha ataupun pekerja yang andal dan mandiri di sektor pertanian," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan, Program YESS menargetkan sejak program ini dimulai hingga lima tahun ke depan, sebanyak 120.000 pemuda pedesaan diwilayah lokasi Program YESS yang akan menjadi Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) akan difasilitasi untuk selanjutnya dapat terjun dan berkiprah dalam dunia usaha pertanian. 

Program YESS merupakan proyek percontohan pengembangan generasi muda dan regenerasi petani di pedesaan melalui penyediaan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda untuk menjadi wirausahawan atau tenaga kerja yang profesional di sektor pertanian.

Dimana dalam pelaksanaannya dilakukan oleh 4 Project Provincial Implementation Unit (PPIU) yang menjadi pelaksana Program YESS, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru sebagai salah satu dari PPIU Program YESS, kembali menggelar Kegiatan Capacity Building of BDSPs Staff on Start-Up di 2023.

Kegiatan ini digelar di kampus SMK-PP N Banjarbaru selama dua hari, sejak Rabu (17/5). Kegiatan diikuti 40 orang perwakilan dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam hal ini sebagai BDSP dari tiga wilayah Program YESS di Kalsel yakni Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Tanah Bumbu.

Deputi Bidang Teknis PPIU Kalsel, Airin Nurmarita mewakili Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru, Budi Santoso mengatakan kegiatan dari Program YESS Kalsel Tahun 2023 untuk menyiapkan pengajar atau trainer dalam kegiatan peningkatan kapasitas pemuda melalui Workshop Start-Up untuk penerima manfaat Program YESS.

"Sebab, nantinya kegiatan start-up bagi calon ataupun penerima manfaat Program Yess akan dilaksanakan selama 4 hari di BPP, dan bapak-ibu sekalian adalah trainer-nya, di mana satu hari di kelas dan tiga hari praktik," kata Airin.

Airin berharap para peserta memiliki keahlian di komoditas unggulan, memiliki kemampuan untuk menyampaikan materi pada kegiatan pelatihan YESS, berkomitmen menjadi trainer/pengajar, dan berkomitmen menjadi trainer/pengajar.

Ditambahkan juga di kegiatan ini, PPIU Kalsel akan melihat kemampuan peserta, dan memberikan rekomendasi ke dinas terkait untuk dijadikan trainer. Adapun pemateri berasal dari Master Trainer Utama, yang kali ini memberikan materi berupa: Model Bisnis, Manajemen Pemasaran dan Pengelolaan Pelanggan, Manajemen Produksi, dan Microteaching.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement