Kamis 18 May 2023 19:05 WIB

Ada Beras Bansos tak Layak Konsumsi, Menggumpal dan Berjamur

Bulog Indramayu bertindak cepat melakukan penggantian beras tersebut.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja mengangkut beras impor dari Vietnam yang baru tiba di gudang Bulog Subdivre Kota Serang, Banten, Selasa (2/5/2023). Beras dalam program bantuan ketahanan pangan dari Badan Pangan Nasional di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, ditemukan tak layak konsumsi.
Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
Pekerja mengangkut beras impor dari Vietnam yang baru tiba di gudang Bulog Subdivre Kota Serang, Banten, Selasa (2/5/2023). Beras dalam program bantuan ketahanan pangan dari Badan Pangan Nasional di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, ditemukan tak layak konsumsi.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Beras dalam program bantuan ketahanan pangan dari Badan Pangan Nasional di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, ditemukan tak layak konsumsi. Bulog Indramayu pun bertindak cepat melakukan penggantian beras tersebut.

Beras yang tak layak konsumsi itu ditemukan sebanyak enam karung atau 60 kilogram. Beras tersebut dalam kondisi menggumpal, berjamur, dan berwarna kekuningan serta terdapat kutu. Beruntung, beras bansos yang dilakukan proses bongkar di desa setempat pada Selasa (16/5/2023) sore itu baru terdistribusikan ke tingkat RW. Beras tersebut belum sampai ke tangan warga yang menjadi keluarga penerima manfaat (KPM).

Baca Juga

"Saat menemukan kondisi beras seperti itu, langsung kita setop (penyaluran ke tingkat RW)," kata Kepala Desa Dadap, Asyriqin Syarif Wahadi, saat ditemui di Balai Desa Dadap, Kamis (18/5/2023).

Asyriqin mengakui, tidak semua beras bansos itu dalam kondisi tak layak. Namun, untuk mengantisipasi, pihaknya memutuskan untuk menarik  semua beras yang sudah terlanjur sampai di sejumlah RW.

Asyriqin kemudian melaporkan hal tersebut kepada bupati Indramayu maupun Bulog Indramayu. Bulog Indramayu pun langsung melakukan penggantian. Tak sekedar mengganti beras yang tak layak konsumsi, Bulog Indramayu juga mengganti semua beras yang sudah dikirim sebelumnya untuk Desa Dadap dengan beras yang baru.

Asyriqin menyebutkan, secara keseluruhan, ada 1.374 KPM di Desa Dadap yang mendapat beras bansos tersebut. Setiap KPM, menerima bantuan beras sebanyak satu karung berisi sepuluh kilogram. Penyaluran bantuan kali ini merupakan tahap kedua.

Asyriqin mengungkapkan, temuan beras bansos yang kurang layak konsumsi juga sebelumnya ditemukan pada saat penyaluran bantuan beras tahap pertama. Namun, saat itu pihaknya tidak melakukan komplain karena mengira hal itu akibat kesalahan dalam proses pengangkutan.

"Pada tahap satu kita juga menemukan berasnya kurang layak karena kualitasnya medium bawah banget, beberapa ada yang hitam. Kalau kata orang sini mah beras kawak, sudah kawak, lama juga," tutur Asyriqin.

Ternyata, pada penyaluran bantuan beras tahap kedua, beras yang tak layak konsumsi kembali ditemukan. Karena itu, Pemdes Dadap mengajukan komplain dengan tujuan sebagai evaluasi mengingat beras bantuan itu akan diberikan kepada masyarakat.

Asyriqin berharap, ke depannya, kualitas beras bantuan bisa lebih terjaga kualitasnya. Dia pun mengapresiasi langkah cepat Bulog yang melakukan penggantian beras pada bantuan tahap kedua ini.

Juru Timbang Gudang Singakerta 2 Bulog Indramayu, Sopiansyah, mengatakan, kondisi beras yang tak layak konsumsi itu terjadi akibat terkena tetesan air hujan. Pihaknya tidak menyadari hal itu karena proses muat dilakukan sore hari pada Selasa (16/5/2023) kemarin.

"Itu karena ketidaksengajaan. Karena sore, barang jadi tidak terdeteksi kena basah. Dan itu hanya sebagian kecil. Bahkan walau hanya sebagian yang rusak, kita ganti semuanya," ujar Sopiansyah.

Sopiansyah menyatakan, ketika ada keluhan dari masyarakat, pihaknya langsung merespons dan melakukan penggantian. Pendistribusian beras pengganti dilakukan pada Kamis (18/5/2023).

Berdasarkan pantauan Republika, ada dua truk yang mengangkut beras pengganti tersebut. Beras dengan kualitas medium dan dikemas dalam karung-karung berbobot sepuluh kilogram itu diturunkan di Balai Desa Dadap dan diserahterimakan kepada kepala desa Dadap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement